Traveltext.id

Garuda Maintenance Facility Bagikan Deviden Senilai US$10 Juta

Garuda Maintenance Facility Bagikan Deviden Senilai US$10 Juta

ADALAH PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) yang membagikan dividen senilai US$10 juta atau 20% dari laba bersih perusahaan tahun 2017 senilai US$50,9 juta.

Menurut Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) Iwan Joeniarto mengatakan saat ini perusahaan sedang berkembang dengan pesat. Perusahaan membutuhkan modal yang cukup besar untuk mendanai pengembangan bisnisnya. Hal itu kami sampaikan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2018 yang dihadiri 90,43% pemegang saham.

“Pembagian dividen ini mempertimbangkan kebutuhan perseroan untuk investasi dalam mengembangkan bisnisnya. Pada tahun 2018 perusahaan membutuhkan dana sebesar lebih dari US$100 juta untuk investasinya,” ujarnya.

Dikatakan, perusahaan membukukan pendapatan operasional senilaiUS$ 439,3 juta selama 2017, atau mengalami naik 13% dibandingkan pendapatan 2016 sebesar US$388,7 juta. Sedangkan Laba bersih perusahaan 2017 sebesar US$50,9 juta.

“Tahun sebelumnya, laba bersih perusahaan menurut laporan keuangan yang telah diaudit adalah sebesar US$57,7 juta. Angka tersebut adalah perolehan keuntungan GMF dengan Extra Ordinary Transaction, yaitu Employee Benefit Obligation (EBO), sedangkan tanpa EBO, perusahaan memperoleh keuntungan sebesar US$44,2 juta,” katanya.

Ditambahkannya, oleh karena itu, laba bersih perusahaan tahun 2017 meningkat 15,3% tahun ke tahun. GMFI juga meningkatkan total aset yang signifikan di tahun 2017 sebesar 22% menjadi US$539,2 juta pada tahun 2017.

“Dalam pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO), perusahaan meraih dana senilai Rp1,1 triliun dengan komposisi penggunaan 60% untuk investasi, 25% untuk modal kerja dan 15% untuk refinancing. Saat ini penggunaan dana IPO sudah 40% dan 60% sisanya untuk investasi. Perusahaan sudah memenuhi 25% pendanaan IPO untuk modal kerja dan 15% untuk refinancing perusahaan, dan 60% dana IPO akan difokuskan untuk investasi pengembangan bisnis perusahaan. Penggunaan dana IPO untuk investasi akan kami mulai di tahun 2018,” ungkapnya.

Dijelaskannya kembali, di tahun 2018, perusahaan mentargetkan pertumbuhan investasi yang sangat signifikan yaitu hampir 400% dari realisasi investasi di tahun 2017. Target investasi diatas US$100 juta  akan digunakan untuk sejumlah program organik maupun inorganik yang utamanya berfokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa inisiatif strategi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan.

“Investasi yang signifikan ini diharapkan tidak hanya sekedar meningkatkan pendapatan GMF di tahun-tahun mendatang, namun juga akan meningkatkan pasar perawatan pesawat yang bisa digarap oleh GMF. Dari sisi pendapatan tahun 2018, perusahaan mentargetkan tumbuh diatas 15% dibandingkan capaian pendapatan tahun 2017. Dengan target tersebut, perusahaan optimis pertumbuhan laba bersih di 2018 meningkat lebih dari 10% sehingga bisa kembali mencapai angka dua digit,” tuturnya. [antaranews/photo special]

Add comment