Traveltext.id

Kemenpar Perkuat Program Promosi Pariwisata Mancanegara

Kemenpar Perkuat Program Promosi Pariwisata Mancanegara

ADALAH Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata beserta jajarannya memaparkan program promosi pariwisata kepada media nasional. Sejumlah kegiatan promosi pariwisata langsung dilakukan di wilayah potensial wisatawan mancanegara (wisman).

Menurut Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya kepada Forum Wartawan Pariwisata (forwapar) di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (11/5) mengatakan kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup pengiriman misi penjualan, melaksanakan dan atau mengikuti festival, pameran, wisata pengenalan (famtrip) dan kerjasama terpadu.

“Kegiatan misi penjualan dilakukan dengan menjual paket wisata langsung kepada masyarakat umum. Sedangkan pameran dilakukan dengan sasaran masyarakat umum (B to C), ada yang sasaran B to B, selain itu juga eventpromosi pariwisata minat khusus dan MICE. Adapun program Famtrip, yaitu mendatangkan dari luar negeri para travel agent maupun media dengan mengunjungi berbagai destinasi pariwisata Indonesia,” ujar Nia.

Dikatakan, ada beberapa negara yang potensial wisman bagi pasar pariwisata Indonesia, antara lain Tiongkok, India,  Jepang, Amerika, dan negara-negara di Eropa. Hal ini dipengaruhi oleh kedekatan budaya serta daya tarik alam yang diminati wisatawan.

Pertemuan dengan media nasional yang dikemas sebagai coffee morning ini merupakan salah satu bentuk publikasi program dan kebijakan Kemenpar demi terwujudnya target kunjungan wisatawan mancanegara.

Nia menjelaskan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2017 secara kumulatif mencapai 14,04 juta wisman atau tumbuh 21,84% dari tahun sebelumnya. Sementara, untuk jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Maret 2018 naik menjadi 1,36 juta atau sebesar 28,76% dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 yakni sebanyak 1,06 juta wisman.

“Adapun target kunjungan wisman tahun 2018 yakni 17 juta. Berdasarkan data, kunjungan wisman ke Indonesia terbanyak berasal dari Tiongkok. Urutan selanjutnya ditempati Singapura, Malaysia,  India, Jepang dan lain-lain. Melihat itu, promosi di wilayah Tiongkok mendapat perhatian khusus dalam promosi pariwisata yang dilakukan Kemenpar,” katanya.

Ditambahkannya, destinasi yang disiapkan untuk menjaring wisman dari pasar (originasi) utama ini yakni; Great Jakarta; Great Bali; Great Kepri; Joglosemar  (Yogyakarta Solo, dan Semarang);  Bunaken – Wakatobi, Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi.

“India juga memperlihatkan peningkatan pesat sehingga menyalip jumlah wisman Jepang dan Korea di awal tahun 2018 ini. Bali masih menjadi tujuan utama wisman India.  Untuk itu Kemenpar mulai memperkenalkan Beyond Balibagi pasar India.  Strategi promosi tahun ini, lebih banyak melakukan penjualan langsung (direct selling) melalui sales mission dan keikutsertaan dalam pameran internasional. Misalnya, baru-baru ini Kemenpar berpartisipasi dalam event InaFest yang diselenggarakan di Shanghai. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga berkesempatan memantau langsung kegiatan tersebut. Selain itu, Menpar juga menghadiri Working Lunch di New Delhi, India. Dua ajang internasional tersebut menjadi kesempatan bagi Menpar untuk melakukan promosi langsung,” ungkap Nia.

Dijelaskannya kembali, tak hanya itu, pemasaran secara digital juga terus dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Keindahan pariwisata Indonesia dijual melalui media digital seperti Google, Facebook, Instagram, dan TripAdvisor. Merujuk arahan Menteri Pariwisata,  kita harus Go Digital karena konsumen kita sudah berubah jauh perilakuknya menjadi semakin digital, apalagi jika Gen Y (milenial) dan Gen Z semakin besar jumlah dan pengaruhnya. Kini kita mengenal istilah always-connected travelers, di manapun dan kapanpun mereka saling terkoneksi dengan adanya mobile apps/devices.

“Untuk meningkatkan wisman dari pasar Tiongkok yang tahun ini ditargetkan sebesar 3 juta wisman, juga  dilaksanakan sales mission di Hangzhou, Shanghai, Nanning, Shenzen dan Guangzhou, Beijing, Xi’an dan lain-lain. Selain itu juga diadakan  promosi Generasi Wonderful Indonesia (GenWi) di Xiamen dan media gathering di Guangzhou serta keikutsertaan dalam ITE di Hongkong dan China Internasional Travel Mart,” tuturnya.

Kegiatan promosi yang sama juga dilakukan di negara lain yang juga potensial mendatangkan wisman ke Indonesia seperti India dan negara-negara Timur Tengah yaitu World Travel Mart, Vakantieburs, India International Tourism, Arabian Travel Mart, dan lain-lain.

Nia menambahkan, Kemenpar juga menggelar program Hot Deals untuk meningkatkan kunjungan wisman. Salah satu contoh sukses program tersebut dapat dilihat di Provinsi Riau. Program Promosi Terpadu Cross Border untuk meningkatkan kunjungan wisman pelintas batas (cross border) khususnya dari Singapura dan Malaysia ke Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Program promosi terpadu, lanjut Nia melibatkan para operator ferry dan industri pariwisata di Kepulauan Riau ini diwujudkan dalam promo hot deals yakni memberikan harga sangat spesial bagi calon wisman yang berwisata ke Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang pada hari Senin-Kamis (weekday) maupun liburan akhir pekan (week-end)dengan menyiapkan pilihan 250 paket tur yang diselenggarakan oleh 58 industri pariwisata antara lain; hotel, spa, golf, dan paket lainnya.

Selain itu, peningkatan jumlah kunjungan wisman tahun ini juga memanfaatkan event internasional yang akan dilakukan di Indonesia yakni Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang pada Agustus, dan Pertemuan Bank Dunia-IMF di Bali pada Oktober 2018. Dua event besar ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pemenuhan target kunjungan wisman tahun 2018. [traveltextonline.com]

Add comment