Traveltext.id

WISMAN CHINA NAIK, HANYA PEMANDU KURANG PAHAMI BUDAYA BALI

KUNJUNGAN wisatawan mancanegara (wisman) dari China ke Pulau Dewata semakin meningkat, tetapi terkendala masih minimnya pemandu berbahasa Mandarin yang memahami seni budaya setempat.

Menurut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan wisatawan asal China selain gemar menikmati keindahan alam, pantai, dan spa, ternyata juga berminat kuat terhadap seni budaya Bali. Namun, pemandu dari luar Bali kebanyakan bermodalkan bahasa tanpa mendalami budaya setempat, sehingga tidak bisa menjelaskan filosofi yang ada dan cenderung mengajak wisatawan ke pantai, spa, atau belanja.

“Ini merupakan tantangan bagi para pelaku jasa wisata di Bali untuk menyiapkan pramuwisata yang andal dan benar-benar mengenal seni budaya Bali. Potensi wisman China sangat besar. Pada 2018 rata-rata warga China yang berwisata sekitar 14%, dan yang ke Bali hanya 2,1%,” ujarnya.

Dikatakan, walau meningkat tetapi tidak signifikan seperti perjalanan ke negara lain. Namun berbagai upaya pemerintah untuk membangun infrastruktur pendukung mobilitas wisatawan secara merata di seluruh wilayah di Bali.

Sedangkan Konsul Jenderal China untuk Bali  Gou Haodong berharap kerja sama antarkedua pemerintah agar tetap terjalin dengan baik dan bisa terus ditingkatkan. Seiring dengan peningkatan kunjungan warga China ke Bali, saya juga mengharapkan adanya jaminan keamanan sehingga mempertebal kepercayaan warga terhadap kondisi Bali dan meningkatkan angka kunjungan.

Sementara Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan potensi wisatawan China saat ini mencapai 200 juta dengan kecenderungan bergeser dari wisatawan berkelompok menjadi single travel dengan mayoritas pasangan berbulan madu.

“Kami berupaya mendukung usaha pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada para wisatawan China yang fokus terhadap kualitas layanan dan keamanan. Badan Pusat Statistik mencatat kedatangan wisman pada Mei 2019 tercatat 485.795 kunjungan atau naik 1,82% dari bulan sebelumnya,” kata Ardana.

Ditambahkannya, wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali kebangsaan Australia (20,30%), China (19,24%), India (7,95%), Amerika Serikat (5,11%) dan Inggris (4,79%). [antaranews/photo special]