Traveltext.id

BANDARA BANYUWANGI CONTOH BANGUNAN HEMAT ENERGI

KEMENTERIAN Koordinator Kemaritiman menyebutkan Bandara Internasional Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan contoh bangunan publik yang berkonsep hemat energi.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono di Banyuwangi, mengatakan desain arsitektur Bandara Banyuwangi yang mengusung konsep hijau adalah contoh bangunan yang hemat energi sekaligus ramah ingkungan.

“Bandaranya benar-benar berkonsep hemat energi. Tidak banyak lampu listrik dan dindingnya memakai kayu yang bersekat-sekat sehingga hawa segar angin bisa masuk ke ruangan menggantikan fungsi AC.

Bangunan Bandara Banyuwangi hemat energi, bisa terlihat dari material yang digunakan dan penataan ruang yang memanfaatkan energi yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Dikatakan, karena itu sebagaimana yang dilankukan Pemkab Banyuwangi untuk mulai mencontoh Banyuwangi yang mengembangkan bangunan publiknya dengan konsep ramah lingkungan.

“Di sini kita mengenalkan banyak hal terkait kebijakan hemat energi yang bisa dikembangkan oleh daerah. Salah satunya lewat rancangan bangunan publik. Banyuwangi tidak hanya bandaranya, namun juga ada pendoponya yang juga dirancang ramah lingkungan. Ini menjadi best practice bagi kami semua,” kata Agung.

Ditambahkannya, di Pulau Jawa sendiri saat ini masih terdapat 2.500 desa yang belum teraliri listrik oleh PLN, dan daerah-daerah perlu melakukan inovasi energi yang berkelanjutan sesuai potensi daerahnya. Kita bisa simpan energi panas matahari, tapi masih bertahap dan masih tertatih-tatih. Kami berharap pemda bisa bergerak, bisa gunakam tenaga surya, angin atau mikro hidro.

“Saya menginginkan semua daerah saling berbagi pengalaman terbaiknya, sehingga program konversi energi di Indonesia bisa berjalan sesuai yang diharapkan,” ungkaonya.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kemenko Kemaritiman yang telah menjadikan Banyuwangi sebagai daerah percontohan. Apresiasi ini menjadi pelecut bagi kami untuk terus mendesain kebijakan hemat energi di daerah.

“Konsep hijau Bandara Banyuwangi sendiri dibangun dengan ciri yang model Indonesia. Bandara Banyuwangi memiliki desain green building di mana bandara sangat meminimalkan penggunaan air conditioner (AC). Terminal ini memanfaatkan sirkulasi udara yang diatur dengan kisi-kisi, juga ada kolam air sebagai pendingin ruangan, yang dibantu aliran air untuk menyejukkan udara, di sekeliling terminal. Selain itu, atap terminal berhamparkan rerumputan hijau dan energi alami dimanfaatkan dengan mengatur pencahayaan matahari sebagai penerang ruangan di siang hari,” tutup Anas. [antaranews/photo special]