Traveltext.id

UNTUK INSENTIF WISATA, KEMENPAREKRAF HANYA BISA BANTU PROMOSI SAJA

PEMERINTAH Indonesia masih dalam proses merumuskan perhitungan insentif untuk pariwisata.  Kendati, pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan hanya bisa memberikan insentif berupa bantuan promosi kepada para pelaku industri, online travel agent (OTA) dan maskapai penerbangan.

Menurut Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Rizki Handayani mengatakan sebetulnya saat ini yang menjadi fokus dari Kementerian Pariwisata adalah bagaimana mendorong permintaan dari dalam negeri.

“Jadi Presiden Jokowi kan juga ngomong tentang airlines, kita juga mungkin deal dengan package-package, kami juga sudah bicara dengan yang pertama adalah bukan hanya dari segi supply, tapi juga gimana kita mendorong demand. Demand inikan market domestik akan kita dorong,” jelasnya.

Rizky menuturkan beberapa hari ini pihak Kemenparekraf sedang berkonsultasi dengan sejumlah maskapai penerbangan dalam negeri, kementerian lembaga terkait hingga OTA untuk membuat paket wisata yang menarik dengan harga yang kompetitif.

“Ini masih on the process, jadi ada beberapa finalisasi. Kemenparekraf akan bantu promosikan, kita tidak bisa bilang akan kasih insentif ke mereka. Tapi kan mereka bisa dapat bisnis, bisnisnya itu didapat dari kita mempromosikan mereka,” jelas Rizky.

Selain wisatawan domestik, yang juga didorong oleh pemerintah adalah MICE dalam negeri. Rizky mengatakan, pihak Kemenparekraf tengah mendorong Kementerian dan Lembaga untuk melakukan event atau meeting di destinasi-destinasi yang sangat terdampak dengan COVID-19 seperti Bali, Batam dan Manado.

“Kedua dari MICE, sebetulnya kami mendorong untuk pertemuan domestik/asing untuk dilakukan terutama di destinasi yang sangat terdampak. Bali, Batam sama Manado. Apalagi, Bali itu 50% mengandalkan dari pariwisata,” katanya.

Ditambahkannya, adapun, sebetulnya skema insentif ini tidak hanya untuk wisatawan domestik melainkan juga untuk wisatawan mancanegara. Tapi wisatawan mancanegara kan market-nya yang lagi tidak menentu, kita tidak bisa memprediksi sampai kapan. Namun market domestik kita masih oke kok.