Traveltext.id

PARIWISATA SEPI, TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DIKOREKSI

TERTAHANNYA prospek pemulihan ekonomi dunia pasca wabah Corona yang mempengaruhi pariwisata, perdadangan dan investasi di Indonesia melatarbelakangi Bank Indonesia (BI) atau (Bank Central Indonesia) mengkoreksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%-5,4%.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta mengatakan sebelumnya, pemerintah Indonesia memancang target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sekitar 5,1% hingga 5,5%. Optimism berubah setelah terjadi wabah Corona yang menekan ekonomi China dan menghambat pemulihan ekonomi global setidaknya pada triwulan pertama tahun ini.

Bahkan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2020 di Jakata belum lama ini mengemukakan kondisi perekonomian global diprediksi masih akan mengalami perlambatan tahun ini. Perang dagang yang belum usai dan diperparah lagi dengan munculnya wabah virus Corona menjadi penyebab utama.

“Kendati demikian pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3%. Rasional asal Indonesia bisa menangkap peluang dan merealisasikan investasi hingga Rp900 triliun tahun ini,” kata Jokowi.

Selain merevisi pertumbuhan ekonomi, BI juga kembali menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Suku bunga penempatan likuiditas harian perbankan (deposit facility) juga terkerek turun 25 bps menjadi 4,00% dan suku bunga pinjaman kepada perbankan yang memerlukan likuiditas harian (lending facility) dipotong 25 bps menjadi 5,50%.

Para ekonom pun menilai keputusan BI menurunkan suku bunga acuan sudah tepat. Apabila wabah virus Corona berkepanjangan dampaknya pada perekonomian global signifikan sehingga perlu lanjutan bauran kebijakan akomodatif untuk mendorong aktivitas ekonomi domestiK. [mediaindonesia.com/photo special]