Traveltext.id

ANGKASA PURA I BAKAL ROMBAK BEBERAPA WAJAH BANDARA

Angkasa Pura I Bakal Rombak Beberapa Wajah Bandara

ADALAH PT Angkasa Pura I yang akan merombak wajah beberapa bandaranya di tahun 2019 ini. Perombakan ini juga diiringi dengan penambahan kapasitas penumpangnya. Ini dilakukan untuk mencapai target kapasitas pengguna bandara hingga 140 juta di tahun 2023.

Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi di Jakarta mengatakan hingga saat ini setidaknya total kapasitas di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura I sebesar 77 juta. Bandara yang akan dirombak dalam waktu dekat ini adalah Bandara di Makasar.

“Di tahun 2019 ini bandara tersebut akan dilakukan peningkatan kapasitas dari 7 juta kustomer menjadi 14 juta customer. Adapaun investasi yang diserap oleh perombakan ini dalah 3,2 triliun. Perombakan yang sama dilakukan pada terminal I bandara di Surabaya. Kapasitas akan dinaikkan menjadi 14 juta padahal sebelumnya hanya 6 juta saja,” ujarnya.

Dikatakan, revitalisasi juga akan dilakukan di Manado, dan Kupang NTT. Sementara itu, untuk tahun ini Angkasa Pura I akan meresmikan proyek berupa masjid di bandara Banjarmasin, dan bandara baru di Kulon Progo. Sedangkan capital expenditure (capex) tahun 2019 sebesar Rp17,5 miliar.

“Saya belum bisa memperkirakannya berapa besar yang terserap hingga kuartal satu ini, yang jelas kami optimis akan terserap sepenuhnya mengingat banyak proyek-proyek yang dikerjakan tahun ini. Sebagai gambaran, hingga April 2019 terjadi penurunan traffic sebesar 15% hingga 20%. Nilai yang hilang karena penurunan ini setara kurang lebih Rp300 miliar. Faik menjelaskan, memang hal biasa terjadi penurunan traffic di awal tahun,” kata Faik.

Ditambahkannya, meski tidak dipungkiri, penurunan ini juga dipengaruhi oleh berbagai pihak, khususnya swasta, yang cenderung wait and see terhadap kondisi pasar ketika Pemilu. Juli ke Desember biasanya akan membaik.

“Beruntungnya, setelah Mei ini ada Lebaran dan libur sekolah, kami optimistis di sisa kuartal nanti kondisi pasar akan membaik. Masyarakat akan selau butuh transportasi udara karena bentuk negara Indonesia adalah kepulauan,” ungkapnya. [antaranews/photo special]

Add comment