Traveltext.id

Danau Toba Dikembangkan dengan Konsep Pariwisata Berkelanjutan

Danau Toba Dikembangkan dengan Konsep Pariwisata Berkelanjutan

DESTINASI super prioritas Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut) terus dikembangkan dengan konsep pariwisata berkelanjutan mempertimbangkan kelestariannya sebagai destinasi wisata alam.

Menurut Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Valerina Daniel mengatakan pihak kita menggencarkan sosialisasi Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2019 di Medan, Sumatera Utara. Saat ini Kemenpar berkomitmen untuk menerapkan pariwisata berkelanjutan di 4 Destinasi Super Prioritas, termasuk di Danau Toba, Sumatera Utara. Melalui sosialisasi ISTA 2019 diharapkan semakin banyak destinasi wisata yang mengimplementasikan pariwisata berkelanjutan.

Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten dan Pengelola Destinasi Wisata dalam rangka Sosialisasi ISTA 2019 untuk mendukung program Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas Indonesia.

“Sebelumnya, destinasi ekowisata Tangkahan, Langkat, telah dinobatkan menjadi pemenang kategori Lingkungan pada ISTA 2018. Ke depan diharapkan lebih banyak lagi destinasi wisata di Sumatera Utara berpartisipasi dalam ISTA 2019 sebagai komitmen implementasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.

Dikatakan, sesuai Permenpar Nomor 14/2016 mengenai pedoman pembangunan destinasi wisata berkelanjutan, pariwisata berkelanjutan didefinisikan sebagai pariwisata yang memikirkan dampak masa kini dan masa depan. Konsep itu juga mengutamakan aspek 3P + 1M yaitu People (Pemberdayaan Masyarakat), Planet (Kelestarian Lingkungan), Prosperity (Perekonomian Lokal), dan Management (Tata Kelola).

“Ajang Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2019 merupakan pelaksanaan ketiga dengan jumlah peserta ISTA 2018 meningkat signifikan menjadi 176 peserta dibandingkan 96 peserta pada 2017. ISTA 2019 akan memperebutkan total hadiah Rp1 miliar,” kata Valerina.

Sementara Kepala Bidang Bina Objek Usaha Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Sumatera Utara, Mayke Ritonga menjelaskan, saat ini Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Sumatera Utara mendukung sosialisasi ISTA 2019 dan akan mendorong Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten untuk mengikutsertakan destinasinya.  Ke depan diharapkan sosialisasi tetap dijalankan demi mencapai pembangunan pariwisata berkelanjutan di Sumatera Utara.

“Salah satu destinasi ekowisata di kaki Gunung Leuser, yaitu Tangkahan Community Tourism Organization berhasil menjadi pemenang ISTA 2018 kategori lingkungan. Mereka dinilai berhasil mengubah pola pikir masyarakat setempat dari illegal logger (pembalak liar) menjadi ecolodger (pengelola destinasi ekowisata). Pendampingan dari semua pihak baik Pemerintah maupun Non Pemerintah menjadi faktor penentu keberhasilan penerapan pariwisata berkelanjutan,” ungkapnya.

Dijelaskannya kembali, beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan antara lain memandikan hingga memberikan makanan gajah di pagi hari. Dilanjutkan dengan forest trekking dan river tubbing.

Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat lainnya di Tangkahan adalah Tangkahan English Club yaitu tempat dimana anak-anak Tangkahan belajar bahasa Inggris. Dalam kesempatan ini, Valerina Daniel memberikan dan membacakan buku cerita kepada anak-anak dalam bahasa Inggris. Ke depan anak-anak ini diharapkan dapat ikut menjadi pemandu wisata bagi wisatawan asing yang hadir.

“Pariwisata Berkelanjutan memastikan bahwa manfaat ekonomi dirasakan oleh masyarakat lokal. Untuk itulah kami berprinsip semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan. Karena kami yakin, jika masyarakat terlibat untuk melestarikan kegiatan kepariwisataan, maka akan meningkatkan kesejahteraan mereka”, jelas Valerina.  [traveltext.id]

Add comment