Traveltext.id

Denon: Helikopter Whitesky Mantapkan Rute Terbang Malam

Denon: Helikopter Whitesky Mantapkan Rute Terbang Malam

ADALAH CEO Whitesky Aviation, Denon Prawiraatmadja dalam paparannya mengatakan PT Whitesky Aviation tengah memantapkan rute terbang malam yang direncanakan mulai beroperasi Oktober 2019.

“Bahwa saat ini masih terhalang menara base transceiver station (BTS) oprator seluler di mana belum seluruhnya dicat merah putih dan dipasang lampu penanda. Kondisi BTS tersebut cukup menyulitkan untuk menentukan rute penerbangan di atas daratan karena dalam penerbangan helikopter masih menggunakan visual atau visual flight rule,” ujarnya.

Dikatakan, hal tersebut tentu berbeda dengan penerbangan di atas lautan, yakni menggunakan instrumen atau instrument flight rule. BTS ini belum dilengkapi lightening system, ini menjadi catatan kita untuk mencari rute yang aman.

“Ketinggian minimum untuk pengoperasian helikopter adalah 1.000 kaki di atas daratan (AGL), sementara ketinggian BTS rata-rata 200 hingga 400 kaki. Dilihat dari lokasinya, BTS ini sifatnya tersebar, tidak seperti menara SUTET yang saling terhubung sehingga harus lebih hati-hati,” kata Denon.

Ditambahkannya, selain itu, bukan hanya faktor keamanan dan keselamatan melainkan juga kecepatan yang harus dijamin. Tidak lucu kita naik helikopter dari Jakarta ke Bandung ujung-ujungnya juga dua jam karena menghindari BTS. Karena itu, saat ini masih mengkaji dan memantapkan rute tersebut dan untuk sementara waktu menggunakan rute jalan tol dari Jakarta ke Bandung karena ada pencahayaan sepanjang jalan tersebut.

“Saya berharap pihak kami bisa beroperasi untuk penerbangan malam pada Oktober tahun 2019 ini seiring dengan rampungnya Heliport Cengkareng yang sudah bisa melayani penerbangan secara komersial. Justru kenapa kita bangun Heliport ini untuk memaksimalkan pengoperasian bisa 24/7 seperti induknya (pesawat terbang), termasuk memaksimalkan dengan terbang malam,” ungkapnya.

Dijelaskannya kembali, terkait peraturan terbang malam, saat ini Whitesky masih menunggu dari regulator, yakni Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Karena memang rute terbang malam belum ada di Indonesia, bukan semata-mata dari Kemenhub tapi karena memang ada kendala yang harus diselesaikan tanpa mengesampingkan aspek keselamatan.

Saat ini, Whitesky sudah bekerja sama dengan berbagai pihak dan memiliki 171 helispot di Jakarta dan 53 helisport di Bandung. Setiap bulannya frekuensi penerbangan bisa mencapai 20-30 penerbangan dan diharapkan mencapai 60 penerbangan setiap bulan untuk mencapai balik modal (break event point). Rincian penerbangan terdiri dari 60% penerbangan keluarga, 30% bisnis dan 10% penerbangan darurat. [antaranews]