Traveltext.id

7 BUMN BERKOLABORASI BANGKITKAN PASAR WISATA DOMESTIK & INTERNASIONAL

KEBANGKITAN sektor pariwisata di masa pandemi COVID-19 membutuhkan upaya bersama secara menyeluruh dari hulu hingga hilir dalam ekosistem pariwisata. Dengan adanya upaya bersama diharapkan lebih banyak potensi pariwisata Indonesia yang selama ini belum tergarap baik, akan menjadi sumber devisa baru bagi Indonesia.

Sebanyak tujuh BUMN mengawali upaya kolaborasi ekosistem pariwisata melalui penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata. Penandatanganan MoU ini merupakan untuk berkolaborasi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata di Indonesia.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saya menyambut baik kolaborasi yang dilakukan 7 BUMN ekosistem Pariwisata dan Pendukung dengan melakukan MoU untuk merumuskan program-program strategis dalam pengembangan pariwisata.

“Ini merupakan inisiatif yang baik sesuai Key Performance Indicators (KPI) yang diberikan kepada para direksi dan komisaris BUMN tersebut. Salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN]. Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya,” ujar Erick Thohir.

Dijelaskannya, BUMN yang menandatangani MoU, yaitu PT Angkasa Pura I sebagai operator bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator bandara, PT Garuda Indonesia Tbk sebagai operator maskapai Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Hotel Indonesia Indonesia Natour yang merupakan travel management dan operator jaringan hotel, serta PT Sarinah yang memiliki bidang usaha ritel, properti, ekspor, impor dan distribusi.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang juga hadir menyebutkan MoU ketujuh BUMN Pariwisata dan Pendukung sebagai value creation berbasis allignment of interest. Saya menyatakan dukungannya 100% atas kolaborasi yang dilakukan ketujuh BUMN tersebut.

“Saya menyebut ini sebagai value creation berbasis allignment of interest yang fokus pada sektor pariwisata dan saya yakin dengan Kementerian BUMN yang dipimpin Menteri Erick Thohir, inovasi, kolaborasi dan adaptasi ini dapat dihadirkan dalam bentuk holding. Saya ingin penggabungan ini tidak hanya langkah korporasi saja tetapi juga menginspirasi bagi bangsa ini,” ujar Sandiaga.

Begitu pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa saya memberikan dukungan yang maksimal pada kolaborasi ini. Saya sangat mendukung momen-momen ini karena saya lihat idenya sangat bagus dan mudah-mudahan ini akan memberikan kita kemudahan, khususnya melakukan suatu sinergi dan kita bisa mendukung pariwisata menjadi andalan nasional.

“Kalau dilihat di bidang transportasi yang merupakan salah satu pendorong ekonomi, maka apa yang kita hasilkan adalah konektivitas dari satu tempat ke tempat lain, kita memang berusaha mempermudah aksesibilitas apalagi untuk kepentingan pariwisata dan untuk UMKM, sehingga saya berusaha untuk memberikan dukungan yang maksimal pada penggabungan ini melalui upaya mewujudkan sistem transportasi yang baik,” tuntas Menteri Budi. [traveltext.id/photo special]