Traveltext.id

Kini Delta Djakarta Andalkan Penjualan Sektor Pariwisata

Kini Delta Djakarta Andalkan Penjualan Sektor Pariwisata

ADALAH PT Delta Djakarta Tbk tidak akan terlalu tinggi memasang target penjualan minuman beralkohol. Sempitnya pasar penjualan minuman beralkohol di dalam negeri ini hanya bertumpu pada sektor-sektor tertentu.

Menurut Ronny Titiheruw, Direktur Pemasaran Delta Djakarta, mengatakan, sejak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang melarang minuman beralkohol diperjual belikan di minimarket atau toko pengecer, menyebabkan produsen minuman beralkohol hanya mengandalkan segmen hotel, restoran dan kafe (Horeka).

“Tidak banyak upaya yang dilakukan untuk menggenjot penjualan. Strategi Delta Djakarta tahun ini masih sama dengan tahun 2017. Penetrasi bisnis akan lebih intensif ke lokasi-lokasi pariwisata. Kami mengejar devisa dari wisatawan domestik dan tempat pariwisata yang ramai,” ujar Ronny.

Dikatakan, adapun tempat-tempat pariwisata masih menjadi sandaran utama Delta Djakarta di bisnis minuman beralkohol. Tumbuhnya bisnis pariwisata di dalam negeri, diharapkan dapat mendorong penjualan produk minuman tersebut.

“Salah satu wilayah yang menjadi bidikan Delta Jakarta untuk lebih mendorong penjualan adalah kawasan wisata di Indonesia bagian tengah dan timur. Tercatat saat ini Delta Jakarta telah memiliki lebih dari 50 distributor untuk menyuplai produk minuman beralkohol ke wilayah-wilayah pariwisata itu,” katanya.

Ditambahkannya, sektor pariwisata domestik masih menjadi penopang pendapatan Delta Jakarta. Hingga kuartal III-2017, penjualan minuman beralkohol di pasar lokal mendominasi lebih dari 99% total pendapatan yang tercatat Rp1,09 triliun. Hanya kurang dari 1% berasal dari ekspor. Tahun 2018, Delta Djakarta hanya menargetkan pertumbuhan bisnis di kisaran 5%. Pencapaian ini berdasarkan pada tren pertumbuhan makro ekonomi Indonesia. Bisnis minuman beralkohol sangat dipengaruhi oleh daya beli masyarakat.

“Walaupun tahun 2017 sudah lewat, saya belum dapat membeberkan pencapaian bisnis Delta Djakarta. Namun bila berkaca laporan keuangan kuartal III-2017, penjualan Delta Djakarta turun 7,6% menjadi Rp1,09 triliun. Di periode yang sama tahun 2016 pendapatan bersih Delta Djakarta sekitar Rp1,18 triliun. Sementara beban pokok penjualan turun 14%. Bila di kuartal III-2016 beban pokok penjualan Delta Djakarta sekitar Rp640 miliar, maka di triwulan III-2017 menjadi Rp550 miliar. Sehingga laba bersih perseroan ini terkerek 14,8% menjadi Rp186 miliar,” ungkapnya.[kontan.co.id/photo special]

Add comment