EVENT Asian Games 2018 diperkirakan membawa berkah tersendiri bagi bisnis maskapai penerbangan. Sriwijaya Air, misalnya menambah jumlah penerbangan di rute tempat Asian Games 2018 digelar.
Menurut Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengungkapkan, Asian Games 2018 memberikan pengaruh pada permintaan tiket pesawat di beberapa rute, misalnya Jakarta-Denpasar dan Jakarta-Palembang. Belum kelihatan tinggi sekali tapi ada kenaikan.
“Tercatat, untuk rute Jakarta-Palembang, Sriwijaya Air menambah dua penerbangan per harinya. Selain itu, Sriwijaya Air juga menambah satu penerbangan per hari untuk rute Jakarta-Denpasar,” ujarnya.
Sementara ketika ditanya masalah pertimbangan untuk naikkan tarif pesawat karena pelemahan rupiah, Toto lantas menjawab Sriwijaya Air perlu strategi khusus menghadapi tekanan pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar dollar AS terhadap rupiah saat ini adalah Rp14.578.
“Dolar telah memberikan kenaikan pengeluaran yang cukup tajam. Apalagi, pengeluaran Sriwijaya Air 70% dalam bentuk dollar AS. Kalau misalnya beban untuk Boeing 737 800 itu biasanya US$6.000 dolar (kurs Rp 13,500), maka saat ini ada kenaikan beban sebesar Rp6 juta,” katanya.
Ditambahkannya, sekadar membandingkan, jika beban pengeluaran Boeing 737 800 per jam di tahun lalu sebesar Rp81 juta, maka dengan pelemahan nilai tukar rupiah ini maka beban pengeluaran menjadi Rp87 juta. Nah karenanya, bagi Sriwijaya kenaikan tarif merupakan salah satu pertimbangan maskapai untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah terhadap dollar AS tersebut.
“Tapi, risikonya permintaan penumpang terhadap Sriwijaya Air berisiko turun. Bisa makan waktu lama untuk kembali ke demand awal. Saat ini, pihak Sriwijaya Air sedang melakukan analisa terkait tren pelemahan rupiah ke depannya untuk menentukan strategi perusahaan dalam penentuan tariff,” ungkap Toto. [kontan.co.id/photo special]
Add comment