KEDUTAAN Besar Republik Indonesia Dar es Salaam belum lama ini mengadakan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia di Hotel Serena, Dar es Salaam. Acara yang dihadiri oleh sekitar 200 orang dari komunitas diplomatik di Dar es Salaam, pejabat Pemerintah, pengusaha, dan komunitas Indonesia di Tanzania. Menteri Negara Zanzibar, H.E. Issa Haji Ussi Gavu, menghadiri acara sebagai Tamu Kehormatan mewakili Pemerintah Tanzania.
Menurut Prof. Dr. Ratlan Pardede, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tanzania, Burundi, Rwanda, dan Uni Comoros, dalam sambutannya mengatakan Indonesia siap untuk mengambil bagian dalam upaya industrialisasi Tanzania dan aspirasinya untuk menjadi negara berpenghasilan menengah dalam waktu dekat.
“Terlepas dari tantangan yang dihadapi oleh komunitas internasional, Indonesia siap untuk bekerja sama dengan semua mitra di seluruh dunia, termasuk Tanzania untuk mempertahankan semua kemajuan ekonomi positif yang kami nikmati dalam sepuluh tahun terakhir,” ujar Dubes RI.
Duta Besar juga menunjukkan beberapa hal penting yang terjadi pada tahun 2018 mengenai pengembangan hubungan bilateral Indonesia-Tanzania, yaitu partisipasi perwakilan dari pemerintah dan bisnis Tanzania di Forum Indonesia-Afrika, April 2018, kunjungan HE Dr. Ali Mohamed Shen, Presiden Zanzibar ke Indonesia di mana kunjungan tersebut telah menggali lebih banyak peluang ekonomi bagi Indonesia dan Tanzania.
“Tahun lalu, volume perdagangan antara Indonesia dan Tanzania telah meningkat secara eksponensial. Dari US$274,3 juta pada tahun 2016 menjadi US$303,4 juta pada tahun 2017, ada peningkatan sebesar 35,2% perkembangan positif hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tanzania,” katanya.
Dikatakan, kerjasama yang berkesinambungan dalam pengembangan sumber daya manusia dan sektor pertanian antara Indonesia dan Tanzania, khususnya mengenai pemberian beasiswa untuk studi di Indonesia serta pendirian Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan atau Agriculture and Rural Training Centre (FARTC) di Mkindo, Morogoro, telah berhasil meningkatkan produksi beras di desa-desa sekitar dekat Mkindo. Di Zanzibar, Indonesia juga bekerja sama dengan Pemerintah Zanzibar untuk mempresentasikan ahli rumput laut Indonesia dalam mengadakan pelatihan untuk membawa nilai tambah bagi rumput laut.
“Sejak tahun 1980, menyadari pentingnya sektor Pertanian sebagai landasan dasar pembangunan ekonomi, Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor pertanian Tanzania. Bersamaan dengan ikatan politik bilateral, ada juga hubungan ekonomi formal. Berkat upaya ini, kedua negara telah berusaha untuk mengkonsolidasikan tidak hanya kerjasama politik, tetapi juga kerjasama ekonomi yang terkait dalam hubungan yang sangat ada. Hubungan memberi dan menerima di antara kedua negara juga tercermin dalam kerjasama people to people yang manfaatnya terbukti saling menguntungkan,” ungkap Ratlan Pardede.
Dalam perayaan tersebut KBRI juga menampilkan beberapa pertunjukan budaya Indonesia, termasuk memainkan lagu Tanzania Tanzania dengan angklung, alat musik tradisional Indonesia dan tari Indonesia (Tor-tor, Jaipong dan Belibis). [traveltext.id]