ADALAH Mastercard-CrescentRating Halal Travel Frontier 2019 (HTF2019) Report yang telah mengidentifikasi 17 tren yang akan menentukan fase berikutnya dari perkembangan sektor wisata Halal yang saat ini tengah tumbuh dengan pesat.
Report ini menganalisa perubahan yang terjadi pada sektor wisata Muslim, dan memberikan pandangan mengenai bagaimana tren-tren tersebut akan memberi dampak serta memengaruhi para wisatawan Muslim.
Laporan ini juga memprediksi bagaimana teknologi, lingkungan, dan aktivisme sosial dapat membawa perubahan yang lebih besar pada setiap aspek industri wisata Halal serta memudahkan para wisatawan Muslim untuk menjelajahi dunia.
Ketujuh belas tren ini meliputi:
Integrasi teknologi augmented reality guna memberikan pengetahuan budaya yang penting bagi para wisatawan Muslim, termasuk makanan bersertifikat Halal. Berkembangnya chatbot yang didesain secara khusus untuk memberikan kepuasan akan kebutuhan-kebutuhan budaya dan keagamaan para wisatawan Muslim.
Proses pengajuan visa yang lebih mudah bagi para umat Muslim yang ingin bepergian ke Mekkah untuk menjalankan ibadah Umroh. Destinasi-destinasi non-tradisional seperti Jepang, Afrika Selatan dan Taiwan akan semakin memikat wisatawan-wisatawan Muslim.
Perubahan dalam proses pengaplikasian visa Umroh dan meningkatnya teknologi interaktif baru akan mengakibatkan para penyedia jasa Haji dan Umroh tradisional akan menghadapi disrupsi pada model bisnis mereka.
Wisatawan-wisatawan Muslim milenial kini dapat memesan dan merencanakan sendiri perjalanan ibadah Umroh mereka. Hal ini berarti para pelaku bisnis harus mengevaluasi kembali model bisnis mereka serta layanan yang ditawarkan agar tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa.
Augmented Reality (AR), Realitas Virtual dan Kecerdasan Buatan, didukung dengan meningkatnya penetrasi pemakaian smartphone, juga akan mendorong munculnya tren-tren baru yang mendefiniskan kembali setiap tahapan pengalaman wisata Muslim, mulai dari perencanaan, pembelian, hingga berbagi pengalaman perjalanan.
Didorong oleh permintaan akan pengalaman perjalanan yang lebih otentik, terjangkau, dan mudah diakses, banyak wisatawan milenial dan generasi Z yang memilih “Perjalanan Mie Instan” – perjalanan singkat yang tidak terencana dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, kesadaran akan isu-isu sosial yang semakin tinggi dan meningkatnya pengaruh influencer perempuan ketika merencanakan perjalanan diperkirakan juga dapat mengubah cara wisatawan Muslim dalam melakukan perjalanan.
Mastercard-CrescentRating Halal Travel Frontier 2019 (HTF2019) Report juga memperkirakan negara-negara yang tidak termasuk Organisasi Kerja sama Islam (non-OKI), seperti Afrika Selatan, Jepang, dan Taiwan, secara signifikan akan mengubah narasi kriteria negara ramah wisatawan Muslim. Kompetisi dan dinamika diprediksi akan menghasilkan inovasi-inovasi serta perkembangan baru yang dapat memberi keuntungan, baik kepada destinasi wisata maupun para wisatawan Muslim.
Lebih dari itu, laporan ini juga memprediksi adanya konsolidasi antar penyedia jasa wisata Muslim yang berpotensi mendorong munculnya brand-brand gaya hidup dan wisata Muslim yang lebih kuat.
Menurut Fazal Bahardeen, CEO CrescentRating dan HalalTrip mengatakan berada di garda depan industri pariwisata Halal selama 10 tahun terakhir, CrescentRating kini berada dalam posisi yang unik, dengan akses yang luas terhadap data dan wawasan, guna memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai industri wisata Halal.
“Kami juga telah memperkaya wawasan ini dengan pola perilaku wisatawan Muslim yang kami lihat di website dan aplikasi mobile HalalTrip kami, serta tren-tren perilaku transaksi konsumen yang dipelajari oleh Mastercard.Wawasan ini memungkinkan kami untuk mengidentifikasi tren-tren utama sehingga membantu seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkan diri dan memperoleh manfaat dari perubahan yang akan terjadi. Kami berharap hal ini dapat memotivasi mereka untuk mengikuti perubahan dan pada akhirnya memperoleh manfaat dari pertumbuhan tersebut,” kata Fazal Bahardeen.
Dikatakan, Mastercard telah bekerja sama dengan CrescentRating untuk menciptakan wawasan berharga berbasis riset guna memajukan lanskap pembayaran, mendorong transaksi cross-border, dan menetapkan tolok ukur baru untuk perluasan industri wisata Halal.
“Halal Travel Frontier 2019 Report memberikan sebuah gambaran kepada para pebisnis, pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor perjalanan mengenai tren-tren yang tengah berlangsung di industri pariwisata Halal, serta bagaimana mereka dapat memaksimalkan peluang yang diberikan oleh sektor industri perjalanan yang terus berkembang pesat ini,” kata Safdar Khan, Division President, Indonesia, Malaysia and Brunei, Mastercard.
Menurut Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018, total pengeluaran para wisatawan Muslim secara global diperkirakan akan mencapai US$220 miliar pada tahun 2020. Bahkan pertumbuhan pasar ini juga diproyeksikan akan terus berkembang sebanyak US$80 miliar dan mencapai US$300 miliar pada tahun 2026.
“Pada tahun 2017, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan Muslim secara global mencapai 131 juta – naik dari 121 juta pada tahun 2016 – dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 156 juta wisatawan di tahun 2020, atau mewakili 10 persen dari segmen wisata global,” ungkapnya. [traveltext.id/photo special]