ADALAH Archipelago International, menutup tahun 2018 dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dari pemesanan online secara langsung (online direct booking). Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan pada 2018 lalu melampaui tahun sebelumnya sebesar 50%, dengan kenaikan pendapatan yang mengesankan yakni 172%, jika dihitung sejak tahun 2016.
Menurut Jules Brookfield, VP-Technology & Integration, Archipelago Int’l mengatakan di tengah perkembangan pesat era digital, khususnya ketika penggunaan smartphone semakin meningkat, para tamu membutuhkan informasi yang mudah diakses dan metode pemesanan kamar yang bebas dari gangguan.
“Itu sebabnya, lewat seluruh proses pemesanan online kami, para tamu tak hanya mendapatkan tarif terbaik yang ada dengan memesan kamar secara langsung, mereka juga bisa mengakses platform pemesanan yang cepat dan andal, serta bisa menyimpan pilihan personal mereka dan menyajikan berbagai program promosi yang istimewa bagi para tamu,” katanya.
Ditambahkannya, transisi ke layanan reservasi kamar secara langsung diantisipasi dengan baik oleh Archipelago International, hasilnya, pendapatan daring dari berbagai hotel yang dikelola secara rata-rata meningkat 22,9% pada 2018. Selain itu, data dari pemerintah Indonesia menyatakan bahwa tingkat okupansi hotel nasional juga naik sebesar 1,43%, sejalan dengan pembangunan ekonomi.
“Data ini menyajikan prospek yang sangat optimis bagi Archipelago International, dengan lebih dari 140 hotel yang telah beroperasi, serta rencana pengembangan yang dirancang demi memenuhi lonjakan tingkat okupansi dan pertumbuhan pendapatan tahunan,” ungkap Jules Brookfield.
Sementara President & CEO, Archipelago International, John Flood mengatakan dengan pengalaman Archipelago International yang lebih dari 20 tahun di industri perhotelan, kami meyakini bisnis perhotelan di Indonesia akan berkembang lebih jauh lagi dalam beberapa tahun mendatang.
“Kami juga merasa optimis bahwa tren ini tak hanya berlangsung secara regional, namun juga di seluruh Asia dan wilayah-wilayah lain. Kami memperkirakan sejumlah tujuan wisata internasional seperti Kuba dan Uni Emirat Arab juga akan mengalami tren tersebut. Itu sebabnya, Archipelago International telah menyusun sejumlah rencana pengembangan di beberapa wilayah yang menjanjikan tersebut,” tutupnya. [traveltext.id]
Add comment