Traveltext.id

Bisnis Hotel di Semester Pertama Tahun Ini Masih Berat

Bisnis Hotel di Semester Pertama Tahun Ini Masih Berat

INDUSTRI perhotelan (hotelier) belum akan terangkat signifikan di semester pertama tahun ini. Hal tersebut lantaran harga tiket maskapai dan tahun politik.

Menurut Rainier H. Daulay, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia menyebutkan potensi hotel jelang lebaran masih akan stagnan, bahkan cenderung turun dari sisi okupansi. Okupansi turun hingga 40%.

“Dengan adanya infrastruktur darat yang dibangun pemerintah tak lantas menjadi alternatif untuk industri perhotelan jelang Lebaran ini. Karena infrastruktur darat hanya di Jawa saja,” ujarnya.

Dikatakan, walaupun ada pertumbuhan hanya akan berada di sekitar tol saja. Hanya saja pertumbuhannya tidak akan mencapai 10%. Saya jelaskan hal tersebut lantaran sebagian tol juga sudah ada sejak tahun lalu yang mana tak mengerek signifikan industri perhotelan.

“Oleh sebab itu, faktor utama untuk industri perhotelan disebutnya dari harga tiket maskapai. Bahkan, pihak PHRI khawatir masyarakat akan cenderung memilih berlibur ke luar negeri lantaran harga tiket yang lebih murah,” kata Rainier.

Ditambahkannya, selain itu, lantaran tahun pemilu juga seluruh kegiatan di perhotelan terhenti. Akibatnya pendapatan dari MICE juga cenderung turun. Adapun bulan ini saya menyebutkan tingkat okupansi rata-rata 55%-60%. Itu untuk beberapa hotel, secara umum okupansi bisa 50% saja sudah bagus. [kontan.co.id/photo special]

Add comment