SEIRING dengan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta yang berlokasi di Kulon Progo, PT Angkasa Pura I menyarankan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat membuat destinasi atau objek wisata baru untuk menarik wisatawan yang mendarat di bandara baru itu.
Menurut Vice President Aeronautical Business PT Angkasa Pura I Rahardian D Yogisworo di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan Bandara Internasional Yogyakarta memiliki posisi potensial yang luar biasa untuk kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Destinasi wisata itu bisa diciptakan. Harapannya kepada pemerintah daerah, khususnya Kulon Progo, buat destinasi wisata baru sebagai stop over pertama ketika mereka di Kulon Progo sebelum melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta,” ujar Yogisworo.
Dikatakan, objek wisata yang dapat dikembangkan dalam waktu dekat, yakni Waduk Sermo. Objek wisata ini bisa menyuguhkan matahari terbenam dan potensi alam lainnya. Namun demikian, saya menyarankan pemkab harus membangun akses jalan dan infrastruktur pendukung lainnya.
“Waduk Serno saat sore hari, suasananya sangat bagus. Pengunjung bisa melihat matahari terbenam. Hanya saja, kami menyarankan akses jalan dan infrastruktur pendukung perlu dibangun, paling tidak jalannya bisa dilalui bus tiga perempat yang bisa membawa wisatawan sebelum ke Yogyakarta,” katanya.
Ditambahkannya, saya mengakui keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta harus ditangkap oleh pemkab dan pelaku industri pariwisata, sehingga Bandara Internasional Yogyakarta pun akan berkembang seiring perkembangan pariwisata.
“Pengguna jasa penerbangan adalah wisatawan. Ketika suatu daerah memiliki potensi wisata yang bisa dipasarkan ke mancanegara dan domestik, bisa sejalan pertumbuhan dengan penerbangan ke Bandara Internasional Yogyakarta,” ungkapnya.
Sementara Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Pemkab Kulon Progo secara bertahap membangun infrastruktur jalan di kawasan Bukit Menoreh supaya objek wisata di wilayah ini berkembang. Terkait, infrastruktur Waduk Sermo memang masih dalam perencanaan. Kondisi jalan saat ini, sudah bisa untuk dilewati bus ukuran sedang.
“Tentu kami akan membuat perencanaan dan pelaksanaannya melalui Dinas Pariwisata. Dalam beberapa tahun terakhir, kami sudah membangun jalan di kawasan utara, melalui program Bedah Menoreh,” ungkapnya. [antaranews/photo special]
Add comment