PENURUNAN tarif batas atas membuat Sriwijaya Air harus melakukan efisiensi ekstra. Hal itu karena potensi keuntungan yang diperoleh Sriwijaya Air harus terkikis karena dibatasi oleh tarif batas atas yang baru-baru ini turun 15%.
Menurut Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Saul mengatakan efisiensi merupakan strategi utama Sriwijaya Air untuk tetap mempertahankan arus keuangan yang positif. Bahkan pihak maskapai tidak ragu melakukan pembatalan penerbangan.
“Batalin pesawat yang isinya kurang dari 60%. Rute-rute yang rugi juga diprediksi bakal ditutup. Namun kami masih melakukan evaluasi terhadap rute-rute tersebut. Untuk Lebaran saja, Sriwijaya Air tidak akan menambah penerbangan ekstra,” ujarnya.
Dikatakan, walaupun pada keberangkatan ke tujuan daerah mudik, pesawat penuh namun ketika pesawat pulang tingkat keterisian kursi masih sangat rendah.
“Beberapa waktu lalu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru berupa penurunan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat bermesin jet sebanyak 12%-16%. Namun beberapa maskapai penerbangan juga telah melakukan efisiensi di rute-rute penerbangan yang sepi,” katanya. [photo special]
Add comment