ADALAH PT Dyandra Media International Tbk yang optimistis pendapatannya dapat melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp1,1 triliun tahun ini. Meski pada kuartal I 2019 Dyandra masih mencatatkan kerugian.
Menurut Corporate Secretary Dyandra Media International Maryamto Sunu mengatakan, pihak kami akan mengadakan tiga hajatan besar di semester II guna menggenjot kinerja perseroan. Pada kuartal III dan IV, kami menyelenggarakan konser K-Pop. Kami sudah menggandeng sebuah e-commerce untuk acara ini. Lalu pada November mendatang, kami akan selenggarakan IMS Motorbike, ini merupakan bentuk diversifikasi dari gelaran IMS Mei lalu. Rencananya akan digelar di Jakarta, Makassar, dan Surabaya.
“Selain itu, Dyandra yang memiliki 11 anak bisnis perusahaan ini mengklaim resmi menjadi event organizer dan kontraktor gelaran World Expo yang akan berlangsung di Dubai 2020 mendatang. Gelaran yang dihadiri oleh 180 negara tersebut turut didukung oleh Presiden Jokowi, serta bekerjasama dengan WIKA cabang Dubai,” ujarnya.
Dikatakan, pendanaan sudah sudah keluar dan acara akan berlangsung selama enam bulan mulai Oktober 2020 sampai April 2021 di Dubai. Sementara dalam waktu dekat ini, Dyandra juga tengah menyiapkan event Jakarta Wedding Festival yang akan diselenggarakan pada 26-28 Juli 2019 dan Bandung Craft Furniture Festival pada 2-4 Agustus.
“Adapun acara lainnya adalah Festivaland di 10 kota lalu The 43rd Indonesian Petroleum Association Convention and exhibition 2019 pada September mendatang. Target revenue kami Rp1,1 triliun bisa saja tercapai atau terlampaui melalui gelaran ini. Kami optimis bisa tumbuh walau rugi di kuartal I 2019,” kata Maryamto Sunu.
Ditambahkannya, menilik laporan keuangan Dyandra kuartal I 2019, perseroan mencetak penurunan pendapatan dan rugi. Pendapatan turun sebesar 24,6% di angka Rp128,88 miliar dari Rp171,11 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara rugi yang dikantongi sejumlah Rp12,49 miliar atau mengecil 9,8% dari tahun lalu sebesar Rp13,85 miliar. Adapun rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertengger di angka Rp9,90 miliar, menyusut 21% dari tahun lalu.
“Kuartal I dipenuhi gejolak, mulai dari Pemilu, Lebaran, hingga kericuhan pasca Pemilu di sidang MK. Banyak klien menahan acara sampai kondisi aman, ini salah satu penyebab kelesuan kuartal I, 2019,” ungkapnya. [kontan.co.id/photo special]