PROVINSI Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta untuk segera menetapkan ikon destinasi wisata unggulan untuk mempermudah upaya promosi sehingga lebih dikenal wisatawan.
Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai Kalsel mempunyai banyak potensi wisata yang bisa mencapai taraf kelas dunia. Kalsel jika ingin menjadi destinasi wisata dunia harus menentukan destinasi unggulan yang tepat.
“Ada beberapa Top Destinasi Kalsel yang bisa dipromosikan menjadi wisata kelas dunia yaitu Geopark Meratus, kawasan Loksado, Pasar Terapung Lok Baintan, dan Susur Sungai Banjarmasin. Di antara destinasi-destinasi tersebut, saya menjagokan Pegunungan Meratus sebagai destinasi unggulan,” ujarnya.
Dikatakan, kalau yang dipilih adalah Pegunungan Meratus kita akan berjuang bersama mendapat UNESCO Global Geopark (UGG). Geopark Meratus sudah ditetapkan menjadi Geopark Nasional pada 30 November 2018 dan sedang diusahakan mendapat pengakuan dunia melalui pendaftaran UGG.
“Namun, saya menyatakan apapun keputusannya, destinasi wisata unggulan pilihan Kalsel akan mendapat dukungan penuh dari Kemenpar. Dalam pengembangan pariwisata Kalsel, saya meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperhatikan tiga hal. Mengembangkan destinasi rumusnya 3A yaitu Atraksi, Akses, dan Amenitas,” kata Menpar.
Sementara Deputi Bidang pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman melaporkan pada 2018 telah terlaksana 34 Festival di Kalimantan Selatan dengan 2 Festival unggulan yang masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kemenpar yaitu Festival Budaya Wisata Pasar Terapung dan Festival Wisata Loksado.
“Sedangkan untuk sisi aksesibilitas, Kemenpar berharap Kalsel segera membangun bandara internasional dan lebih banyak lagi penerbangan langsung (direct flight),” ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Rudy Resnawan menyatakan bahwa pembenahan sarana dan prasarana terus berjalan khususnya dalam menyambut program Visit Kalsel 2020.
“Pembenahan pariwisata Kalsel terutama dari aspek destinasi, akses, dan amenitas sampai menjadi produk pariwisata layak jual memerlukan dana yang besar, sehingga perlu ada sinergitas antar Lintas Sektor,” jelas Rudy Resnawan.
Kemenpar menilai konsep paling cocok atau solusi terbaik untuk Kalsel adalah Pengembangan Nomadic Tourism, bisa berbentuk karavan dan area glamping. Untuk para pengusaha pertimbangkan Nomadic Tourism karena Kalsel punya banyak destinasi wisata alam.
Pada 2017, jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Kalsel tercatat sebanyak 3 juta orang dan wisatawan mancanegara 14 ribu orang dengan target pertumbuhan tahun 2018 sebesar 10% untuk wisman dan 20% untuk wisnus. [traveltext.id]