PEMERINTAH Malaysia didesak untuk menggratiskan biaya visa terhadap wisatawan dari dua negara dengan pasar wisatawan outbound terbesar yakni India dan China dalam pembahasan anggaran 2020.
Pemerintah diminta meninjau kembali implementasi visa on arrival (VoA) untuk wisatawan dari kedua negara itu demi menggenjot tingkat kunjungan wisatawan asing pada tahun 2020.
Menurut Presiden Asosiasi Pariwisata Inbound Malaysia Uzaidi Udanis dalam siaran persnya menyatakan bahwa meskipun biaya VoA sudah dipangkas dari RM330 menjadi RM200, pengenaan biaya tersebut dinilai masih membebani wisatawan dari kedua negara.
“VoA harus diberikan secara gratis kepada wisatawan karena ketika mereka datang ke Malaysia mereka pasti akan mengeluarkan biaya lagi. Jika pemerintah dapat meninjau implementasi VoA itu, akan menarik lebih banyak wisatawan,” ujarnya.
Dikatakan, saya juga mendorong pemerintah untuk mengkaji ulang regulasi terkait industri pariwisata secara berkala dari waktu ke waktu, khususnya yang terkait layanan baru yang diperkenalkan oleh perusahaan-perusahaan penginapan dan pemesananan kendaraan online.
Sementara itu, Wakil Presiden Asosiasi Tur dan Perjalanan Agen Malaysia (MATTA), Mohd Akil Yusof mendesak pemerintah untuk lebih fokus pada aspek promosi industri, terutama yang melibatkan pemasaran dan periklanan digital dalam pembahasan anggaran 2020.
“Promosi pada media digital termasuk media sosial akan membantu meningkatkan kampanye pariwisata negara tersebut. Media sosial memainkan peran yang sangat penting saat ini dalam promosi negara Malaysia sebagai destinasi wisata yang menarik, seperti lewat video dan konten interaktif,” paparnya. [photo special]