ADALAH Dubes Indonesia di Inggris Dr Rizal Sukma yang mengatakan kehadiran Indonesia di pameran pariwisata World Travel Market (WTM) London sangat membanggakan seiring ikutnya dua daerah yang memiliki destinasi wisata terkemuka yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF).
“Saya meninjau Paviliun Indonesia itu berharap kehadiran Indonesia pada WTM London akan meningkatkan jumlah wisatawan dari Inggris ke Tanah Air. Paviliun Indonesia di WTM London yang berlangsung pada 4-6 November 2019 tampil dengan desain sebagai maritim yang dilengkapi dengan desain kapal kayu tradisional dari Sulawesi Phinisi, namun dirancang dalam suasana Jawa dan keragaman lain khas Indonesia, seperti batik, pertunjukan tari, dan hidangan kopi,” ujarnya.
Dikatakan, saya didampingi Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya juga meninjau stand NTT yang disambut langsung Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
“Memang untuk pertama kalinya Pemda NTT dan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) ambil bagian dalam pameran pariwisata terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin itu,” kata Dubes Rizal Sukma
Ditambahkannya, Inggris merupakan penyumbang kunjungan wisatawan terbesar ke Indonesia dibandingkan negara-negara lain di Eropa. Tercatat jumlah wisatawan Inggris yang datang ke Indonesia mencapai 400.000 orang dengan pertumbuhan 7-9% setiap tahunnya.
“KBRI London siap membantu mempromosikan berbagai objek wisata yang ada di Tanah Air,” ungkapnya yang mengaku bahagia selama empat tahun berturut-turut bisa menghadiri dan ikut mempromosikan Indonesia di WTM London.
Sementara itu Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata II Kemenparekraf Nia Niscaya kepada Antara London, mengatakan Kemenparekraf telah membentuk program lima Destinasi Super Prioritas dalam destinasi pariwisata berkelanjutan, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang di Sulawesi Utara.
“Saya menyebut sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang terbesar perekonomian Indonesia yaitu mencapai lebih dari US$16 miliar pada tahun 2018 dan diproyeksikan akan meningkat menjadi US$24 miliar tahun ini, melebihi kontribusi minyak dan gas (migas), batubara dan minyak kelapa sawit,” kata Nia.
Begitu pula Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kemenparekraf Agustini Rahayu menambahkan dari tahun ke tahun transaksi bisnis dari WTM London terus tumbuh. Pada 2017 penjualan paket wisata Indonesia mencapai 3.521 paket, meningkat signifikan dari 2016 dengan 2.132 paket.
“Pada 2018 tumbuh lagi menjadi 5355 paket dan ditargetkan tahun ini mencapai 6400 paket. Kemenparekraf, berharap paket wisata Indonesia pada WTM London akan terjual mencapai US$428 juta,” tutupnya. [antaranews]