KEMENTERIAN Perhuhungan telah melakukan perencanaan pembangunan dan rehabilitasi fasilitas transportasi di 5 (lima) Bali Baru. Seperti halnya Di Danau Toba, sejumlah infrastruktur transportasi telah dan akan dibangun.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan itu mencakup melakukan pembangunan/rehabilitasi 12 Pelabuhan Danau, membuat satu kapal penyeberangan Ro-Ro dan satu unit Bus Air, menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas integrasi angkutan jalan, peningkatan jalur KA lintas Araskabu-Tebing Tinggi-Siantar sepanjang 35 km’sp (SBSN), DED pembangunan jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun juga pembuatan runway strip tahap I Bandara Sibisa.
“Di Borobudur, Kemenhub akan membangun jalur KA Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo, membangun KA Bandara Yogyakarta Internasional Airport-Kulonprogo, elektrifikasi jalur KA lintas Yogyakarta-Solo, menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas intergrasi angkutan jalan, fasilitas perlengkapan jalan dan DED pembanguann jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun,” ujarnya.
Dikatakan di Kawasan Mandalika akan dilakukan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, perbaikan fasilitas integrasi angkutan jalan, membiayai subsidi operasional angkutan antaramoda di Mandalika, merehabilitasi Pelabuhan Pamenang, melanjutkan pembanguna Pelabuhan Faspel Gili Terawangan.
“Destinasi Likupang akan dilakukan peningkatan fasilitas di Pelabuhan Likupang, membangun Kapal Bottom glass di Bunaken, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lembeh,” kata Menhub Budi.
Ditambahkannya, terakhir di Labuan Bajo Kemenhub akan memberikan subsidi operasional antarmoda, memberikan fasilitas integrasi angkutan jalan, pengadaan 2 unit kapal bottom glass seperti di Likupang, melakukan pengembangan Terminal Kargo Pelabuhan Labuan Bajo, pembebasan lahan untuk pengembangan bandara, pemotongan bukit daerah transisional dan perpanjangan runway dari 2450 m x 45 m menjadi 2650 m x 45 m termasuk marking dan pengawasan.
“Tentunya pengembangan yang dilakukan tidak bisa hanya mengandalkan APBN tetapi juga perlu partisipasi sektor swasta nasional maupun asing. Seperti di Bandara Labuan Bajo, kami sedang lakukan kerjasama pengembangan infrastruktur bandara melalui skema kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diminati sejumlah investor nasional maupun asing. Seperti diamanatkan Presiden agar 5 Destinasi wisata bisa segera dipromosikan pada tahun 2020, fokus kami pada tahun 2020 adalah menyelesaikan target tersebut,” pungkas Menhub. [traveltext.id]