MEMANG sebagian besar lokasi wisata di Eropa sudah mulai dibuka seiring dengan pelonggaran lockdown saat pandemi virus corona (COVID-19).
Seperti yang dilansir dari Insider.com, belum lama ini, pembukaan secara serentak semua tempat wisata membuat terjadinya bubble pada industri travel. Salah satunya dengan pemberian insentif dari berbagai negara dari mulai insentif penerbangan sampai insentif hotel. Insentif ini diobral bahkan oleh negara yang sempat mencatatkan angka kasus tertinggi di dunia seperti Italia hanya untuk menarik pengunjung.
Bahkan European Best Destinations (EBD) bekerjasama dengan wisata lokal berbagai negara di Eropa mencoba meluncurkan data destinasi yang paling aman didatangi setelah masa pandemi. EBD mengatakan beberapa daerah ini mencatatkan angka infeksi yang paling rendah jika dibandingkan rata-rata kasus di Eropa.
Di sisi lain saat pelonggaran kebijakan travel dilakukan, sejumlah aktivitas dan destinasi wisata masih belum disarankan di beberapa negara misalnya di Amerika Serikat. Menurut Centers for Disease Control (CDC) Anda perlu mengecek data mereka terkait apa saja negara yang sudah direkomendasikan bersih dan aman untuk bepergian. Berikut 15 negara yang aman menurut EBD:
1. Corfu, Yunani
Negara Yunani sudah mengumumkan akan melonggarkan lockdown. Yunani mencatatkan hanya 2.997 kasus terkonfirmasi menurut John Hopkins. Yunani akan membuka jalur wisata dan mendatangkan wisatawan mancanegara mulai 15 Juni 2020 saat penerbangan ke Athena dan Thessaloniki sudah dibuka kembali. Meski begitu negara berisiko tinggi yang masuk dalam data European Union Aviation Safety Agency (EASA) masih harus menghadapi tes COVID-19 dan karantina paling lambat 1 Juli, termasuk untuk Amerika Serikat.
2. Preveza, Yunani
EBD menyebut Yunani sebagai negara paling berisiko rendah dan aman untuk didatangi karena negara ini punya lebih banyak kapasitas rumah sakit dibandingkan Inggris dan Kanada. Yunani juga memangkas pajak pertambahan nilai untuk semua moda transportasi dari 24% menjadi 13%.
3. Vienna, Austria
EBD menyatakan Austria punya 16.968 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan 672 angka kematian menurut data John Hopkins. Austria sudah membuka perbatasan negara dan jalur keluar masuk bagi semua negara di Eropa kecuali Yunani per 4 Juni 2020. Untuk pendatang asal Italia baruu bisa masuk ke Austria per 16 Juni 2020.
Perdana Menteri Austria mengatakan dalam sebuah konferensi, Austria membuka kedatangan dari negara European Free Trade Association (EFTA) dan European Economic Area (EEA) terkecuali Swedia, Inggris, Spanyol, dan Portugal. Negara Albania, Bosnia Herzegovina, Kosovo, Montenegro, Macedonia Utara, dan Serbia juga diizinkan untuk masuk ke negara ini.
4. Tbilisi, Georgia
John Hopkins Coronavirus Research Center mencatat Georgia mencatatkan 810 kasus COVID-19 dengan 13 angka kematian. EBD mencatat negara ini adalah negara yang paling sedikiti terinfeksi. Georgia berencana membuka penerbangan internasional per 1 Juli 2020.
5. Black sea, Georgia
EBD menyatakan Georgia juga memiliki kapasitas kasur rumah sakit yang jauh lebih banyak ketimbang banyak negara di Eropa.
6. Malta
Kawasan yang dekat dengan kota Sisilia, Italia dengan Afrika Utara ini memang punya banyak situs bersejarah dunia. John Hopkins menyatakan Malta hanya mencatat 630 kasus terkonfirmasi Covid-19, dengan 9 angka kematian. Bandara Internasional Malta juga rencananya akan kembali dibuka pada 1 Juli 2020, hanya untuk pendatang dari Austria, Sisilia, Siprus, Islandia, Slovakia, Norwegia, Denmark, Hungaria, Latvia, Estonia, Luxembourg, Republik Ceko, Finlandia, Israel, Lithuania, Irlandia, Switzerland, dan Sardegna.
Perdana Menteri Malta menyatakan nantinya kawasan lain juga akan diizinkan kembali berkunjung ke Malta seturut perkembangan dari otoritas kesehatan.
7. Cavtat, Kroasia
John Hopkins mencatat, Kroasia hanya mencatatkan 2.247 kasus terkonfirmasi COVID-19, dengan 104 angka kematian. Kroasia juga memiliki jumlah kasur rumah sakit yang tertinggi. Kroasia pun sudah membuka wisatawan dari beberapa negara Uni Eropa. Uni Eropa juga meminta negara-negara non EU seperti Albania, Bosnia Herzegovina, Kosovo, Montenegro, Macedonia Utara, dan Serbia untuk bisa masuk ke Kroasia per 1 Juli 2020.
8. Zagreb, Kroasia
Ibukota Kroasia ini punya banyak situs bersejarah peninggalan zaman Romawi. Per 2 Juni 2020, Perdana Menteri Kroasia Gari Cappelli mengatakan sudah ada 33.000 turis masuk ke Kroasia.
9. Madeira Island, Portugal
Keindahan alam dan hamparan bukit di Madeira Island, Portugal akan bisa dinikmati kembali. Setelah melakukan pelonggaran lockdown dan membuka aktivitas ritel pertengahan Maret, Portugal menjadi salah satu negara Eropa yang sudah siap menerima wisatawan.
Bahkan pendatang asal Amerika pun diizinkan masuk ke negara ini tanpa melalui proses karantina. John Hopkins mencatat Portugal punya 34.885 kasus, dengan 1.485 kematian. Meski begitu Kepulauan Madeira ini mencatatkan hanya 90 kasus tanpa ada satupun angka kematian. Kepulauan Madeira akan menerapkan bebas biaya tes kesehatan COVID-19 untuk semua pendatang.
10. Azore, Portugal
Gunung berapi, dan hamparan hutan yang subur menjadi primadona kawasan Azore. Rilis dari Otoritas Kesehatan Regional menyatakan Azore hanya mencatatkan 146 kasus dengan 16 angka kematian COVID-19. Ketika Portugal mulai membuka wisatawan akhir Juni, kebijakan di Azore sedikit berbeda. Pasalnya, para wisatawan nantinya akan mendapatkan dokumen bebas COVID-19 atau dengan tes kesehatan begitu tiba di bandara, serta mengisolasi diri secara mandiri.
11. Alentejo, Portugal
Suasana pedesaan di Alentejo, Portugal, masih menatik minat wisatawan pada masa pandemi. Buktinya, Perdana Menteri Portugal sudah mengatakan pada 22 Maret 2020 lalu, bahwa semua wisatawan bisa masuk ke negaranya selama mengikuti tes kesehatan bebas COVID-19. EBD menyatakan, Alentejo masuk dalam daftar wilayah bebas COVID-19.
12. Kotor, Montenegro
Menurut UNESCO, daerah Kotor di Montenegro, adalah salah satu daerah dengan situs bersejarah dari abad ke 12 dan abad 14. John Hopkins mencatat, Montenegro memang hanya memiliki 324 kasus positif COVID-19, dengan angka kematian hanya 9 orang.
EBD juga menyatakan Kotor punya kapasitas kasur rumah sakit yang lebih dibandingkan Norwegia, Irlandia, dan Kanada. Negara ini sudah mengumumkan bebas COVID-19 sejak 25 Mei 2020. Pemerintah pun membuka perbatasan antar negara per 1 Juni 2020 untuk negara dengan angka kasus kurang dari 25.000. sehingga Inggris dan Amerika Serikat tentu tidak diizinkan masuk ke negara ini sementara waktu.
13. Bohinj, Slovenia
Wisata yang sustainable seperti di Slovenia akan menjadi incaran masyarakat dunia. John Hopkins mencatat Slovenia hanya punya 1.485 kasus dengan 109 angka kematian COVID-19. EBD menyebut, negara ini juga punya lebih banyak kapasitas kasur rumah sakit dibandingkan mayoritas rumah sakit di Eropa.
Slovenia mengizinkan penerbangan antar negara per 12 Juni 2020 diawal dengan pembukaan perbatasan antar negara pada pertengahan Mei lalu. Meski masih ada beragam negara yang tidak restriktif membiarkan wisatawan masuk, di Slovenia pendatang dari ragam negara tetap harus karantina 14 hari sejak hari kedatangan.
14. Sibiu, Romania
John Hopkins mencatat Romania punya 20,604 kasus COVID-19 dengan 1.339 kasus kematian. Saat Romania membuka kembali hotel dan ritel per 15 Juni 2020, The Points Guy menyatakan para wisatawan bisa kembali ke Sibiu yang punya banyak bangunan dari abad ke 12 ini menerima kembali wisatawan asing per 1 Juli 2020.
15. Warsawa, Polandia
Kota di Polandia yang punya banyak bangunan bersejarah dengan arsitektur yang indah ini akan kembali menerima wisatawan. Menurut John Hopkins, Polandia hanya punya 27.160 kasus infeksi, dengan angka kematian 1.166 akibat COVID-19. EBD menyatakan, Polandia bersama Portugal dan Yunani memang paling kecil persentase terkontaminasi virus COVID-19. Untungnya, negara ini masih punya lebih banyak jumlah kasur rumah sakit dibandingkan Belanda dan Switzerland.
Polandia akan membuka kembali penerbangan internasional per 13 Juni 2020 dan para wisatawan masih tetap harus melalui 14 hari karantina. Biro Kedatangan Luar Negeri Polandia menyebut, pembukaan ini belum termasuk negara yang bukan anggota Uni Eropa, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Namun informasi selengkapnya akan diumumkan akhir Juni 2020. [bisnis.com/photo special]