KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memperkuat ‘link and match’ antara pendidikan dan pelatihan vokasi di Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) di bawah naungan Kemenparekraf untuk disesuaikan dengan kebutuhan sumber daya manusia di industri.
Langkah itu dijalankan agar PTNP bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang dibutuhkan industri pariwisata ke depan, dan hal tersebut menjadi salah satu poin hasil Rapat Koordinasi (Rakor) PTNP Kemenparekraf yang berlangsung pada 28-29 Oktober 2021 di Bali.
“Lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi harus mampu beradaptasi dengan dunia kerja. Sehingga link and match antara pendidikan dan pelatihan vokasi harus difokuskan sesuai kebutuhan pasar kerja,” kata Sekretaris Kemenparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu.
Mendukung hal tersebut, kerja sama dengan industri harus diperkuat, termasuk dalam penyusunan kurikulum vokasi yang akan melibatkan industri.
“Up-skilling guru dan dosen (serta infrastruktur) pendidikan dan pelatihan vokasi juga harus selalu melek teknologi,” kata Giri.
Giri menjelaskan, pandemi COVID-19 yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia membuat berbagai perubahan yang cukup pesat. Oleh karena itu, berbagai akselerasi harus dilakukan pemerintah termasuk PTNP sebagai upaya mengatasi permasalahan yang timbul dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Sehingga, cita-cita menghasilkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dapat terwujud.
“Pandemi COVID-19 telah memacu kita untuk berubah. Mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan,” kata Giri.
Di tengah dunia yang penuh disrupsi sekarang ini, karakter pemimpin perguruan tinggi yang berani untuk berubah, mengubah, dan mengkreasi hal-hal baru serta berkolaborasi menciptakan SDM unggul dan berdaya saing merupakan pondasi untuk membangun perguruan tinggi pariwisata ke depan. Sumber daya manusia unggul menjadi salah satu faktor yang dapat membantu mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Karenanya, pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas tetap menjadi agenda utama. Mutu perguruan tinggi menjadi penentu kemajuan suatu bangsa. Di tengah transformasi dunia yang sangat cepat, penciptaan sumber daya manusia unggul perlu dilakukan.
“Untuk itu kualitas mutu perguruan tinggi pariwisata perlu terus ditingkatkan. Pendidikan yang lebih baik, inklusif, dan berdampak luas bagi pembangunan SDM Indonesia,” kata Giri.
Rakor Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata mengusung tema “Sinergitas dalam menggapai Peluang dan Tantangan Perguruan Tinggi Pariwisata di Masa pandemi COVID-19” yang diselenggarakan secara hybrid. Rakor ini dihadirkan sebagai bentuk sinergi kolaborasi antara Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di bawah Kemenparekraf dengan Himpunan Lembaga Perguruan Tinggi Pariwisata di bawah Kemendikbudristek. [kemenparekraf]