KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan serah terima Creative Hub Labuan Bajo kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, di Puncak Waringin, sebagai bentuk komitmen membangkitkan laju ekonomi kreatif di tengah pandemi, dan menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan kepada Pemerintah Daerah, komunitas, hingga pelaku ekonomi kreatif.
Creative Hub merupakan wadah, baik dalam bentuk infrastruktur fisik maupun virtual, yang digunakan untuk mendukung para pelaku ekonomi kreatif mengembangkan bisnis, membangun jejaring, berorganisasi, dan mempererat ikatan intern komunitas maupun antar komunitas subsektor ekonomi kreatif.
Tujuan diberikannya dukungan Creative Hub yaitu untuk memberikan fasilitasi infrastruktur fisik dan sebagai stimulus bagi para pelaku ekonomi kreatif di Labuan Bajo.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, saat serah terima Creative Hub Labuan Bajo kepada Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, di Puncak Waringin, Kabupaten Manggarai Barat, belum lama ini menjelaskan serah terima Creative Hub Labuan Bajo merupakan bentuk kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian PUPR.
“Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan menjadi fokus nasional pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah secara menyeluruh khususnya melalui Kementerian PUPR, salah satu program kegiatannya yaitu penataan Kawasan Puncak Waringin. Dalam mengoptimalkan fungsi bangunan yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR di kawasan Puncak Waringin ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Vinsensius menjelaskan bahwa dalam pembangunan Creative Hub Labuan Bajo, Kemenparekraf memberikan dukungan berupa pekerjaan penataan interior yang kemudian disebut sebagai Creative Hub Labuan Bajo melalui mekanisme Bantuan Pemerintah yang diajukan oleh Pemkab Manggarai Barat.
“Jadi Kemenparekraf diberikan kepercayaan menata interior yang bisa menginterpretasikan unsur-unsur budaya dari Labuan Bajo. Pembangunan interior ini sudah rampung dan sempurna, oleh karena itu kita serah terimakan ke Pemerintah Daerah Manggarai Barat,” jelas Vinsensius.
Creative Hub Labuan Bajo dibangun di atas tanah Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dengan luas area sebesar 1700 m2. Luas bangunan Creative Hub sendiri adalah 875 m2, yang terdiri dari 2 bangunan utama yaitu Rumah Tenun dan Rumah Survenir.
Rumah Tenun terdiri dari area kios kuliner, area pameran, dan workshop subsektor kriya. Sedangkan Rumah Souvenir terdiri dari ruang pameran untuk menampilkan dan menjual cinderamata karya pelaku kreatif lokal serta dilengkapi dengan coffee corner.
Vinsensius juga mengimbau Pemerintah Daerah Manggarai Barat mengalokasikan anggaran untuk perawatan gedung Creative Hub. Serta mengajak masyarakat Labuan Bajo untuk ikut menjaga Gedung Creative Hub.
“Akan ada event Internasional yang diselenggarakan di Indonesia, dan akan banyak wisatawan mancanegara yang akan datang untuk melihat spot di sini, oleh karena itu berikan yang terbaik. Tolong alokasikan anggaran untuk perawatan, sebab kalau tidak begitu cost-nya akan lebih besar,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya Creative Hub Labuan Bajo, para pelaku kreatif dapat berinovasi mengembangkan potensi dan kreatifitasnya untuk meningkatkan daya saing dan daya jual produknya.
“Sehingga bisa bisa menciptakan peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dengan menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lead sector dan lokomotif pendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional,” tuntasnya. [traveltext.id]