KONFERENSI internasional dengan tema “Likupang-North Sulawesi: Discover The Hidden Paradise” yang berlangsung secara hybrid di Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) belum lama ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Sulut menggaungkan promosi Likupang sebagai destinasi super prioritas, juga menggali berbagai potensi produk wisata Likupang dan pengembangannya yang perlu dibarengi dengan upaya pelestarian alam dan budaya sehingga dapat menyejahterakan masyarakat.
Likupang sebagai destinasi pariwisata super prioritas merupakan paket lengkap dengan keindahan alam yang dipadukan dengan kearifan budaya lokal. Di dalamnya tersimpan tanggung jawab yang besar untuk mengelola destinasi agar berkualitas, tetap lestari dan mendatangkan kesejahteraan masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan konferensi internasional ini sebagai kesempatan untuk membangun kolaborasi dengan menggali semua potensi Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang dengan 3T (tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu), untuk kebangkitan ekonomi, pembukaan lapangan kerja di Sulawesi Utara, khususnya Likupang.
Melalui PP No.84 tahun 2019 Pemerintah Pusat menetapkan Likupang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang dan menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas Pariwisata di Indonesia.
Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang tentu saja tidak dapat berdiri sendiri. Pengembangan Likupang harus juga dibarengi dengan upaya pengembangan daerah-daerah tujuan wisata lainnya yang terintegrasi dengan daerah penyangga seperti Manado, Tomohon, Bitung, Tondano, Minahasa Utara dan daerah lainnya agar wisatawan dapat menikmati berbagai pengalaman yang unik dan berkesan.
Bahkan salah satu jenis wisata di Likupang yang memiliki potensial dan memiliki keunggulan adalah gastronomy tourism. Dimana wisatawan tidak hanya berkunjung untuk menikmati sajian kuliner, tapi juga mengeksplorasi segala sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan dari makanan dan minuman di Sulawesi Utara yang terkenal dengan rempahnya.
Bila bicara gastronomi, kita berbicara bagaimana pola kehidupan masyarakat di dalam agriculture farming dan kemudian dipengaruhi oleh budaya, sehingga jadilah suatu makanan dengan cita rasa dan keunikkan khas. Inilah yang menjadi kekuatan dari Sulut, makanannya sangat kaya akan rempah.
Selain Likupang yang terkenal dengan wisata baharinya oleh para penyelam di Indonesia bahkan dunia, daerah penyangga seperti Tomohon yang dikenal sebagai kota bunga juga memiliki potensi lainnya untuk dikembangkan, salah satunya wisata pedesaan, wellness tourism, dan juga wisata olahraga.
Hal ini sebenarnya yang perlu kita kaji kembali karena ke depan special interest market, wisata minat khusus itu mungkin sesuai dengan Sulut. Dimana kalau leisure, wisatawan datang lalu menikmati keindahan, namun kita perlu yang deep lagi, karena persaingan semakin besar baik di Indonesia maupun luar negeri, sehingga kita perlu memikirkan market mana yang sesuai dengan karakteristik destinasi Indonesia. [traveltext.id]