Traveltext.id

KETIKA SEMANGAT UNTUK MELAWAN CORONA VIRUS DIJALANI BERSAMA-SAMA

MUNGKIN bagi sebagian orang sering kali lupa bahwa membangkitkan hati bahagia penuh optimisme adalah cara terbaik menjaga imunitas tubuh selain pola makan yang sehat.

Mereka yang mendapat kabar kesembuhan lebih cepat umumnya adalah orang-orang yang optimistis. Maka sudah saatnya yakin bahwa optimisme adalah cara terbaik yang lain untuk melawan corona agar segera pergi.

Sebagai musuh, corona bukanlah lawan yang enteng. Lihat saja dari hari ke hari, jumlah penderitanya terus bertambah.

Namun di balik itu, harapan selalu ada dan akan terus ada sehingga api perjuangan untuk melawan corona sudah sepatutnya terus dijaga bersama.

Syukur dan optimisme itu tergambar jelas di wajah-wajah tim medis yang hingga detik ini terus berjuang di garis terdepan dalam menangani COVID-19. Tanpa lelah, tanpa rasa takut, mereka tak henti “berperang”.

Mereka mengerahkan kemampuan terbaik serta memberi semangat kepada mereka yang terjangkit virus Corona. Meski di sisi lain, mereka juga orang yang paling membutuhkan semangat agar bisa konsisten berdiri.

“Saya optimistis dan akan terus berjuang. Semua bahu-membahu memberikan yang terbaik dalam situasi yang tidak mudah ini,” kata Chitra Nur Mawarti.

Chitra adalah tenaga kesehatan yang bertugas di salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Jakarta. Bersama rekan seprofesi, sejak virus ini menjangkit Indonesia, Chitra mengerahkan kemampuan terbaik, tenaga, dan semangat yang dimilikinya untuk merawat pasien yang terkena Corona. Virus yang hingga saat ini telah menjangkit 2.273 orang di Indonesia.

Tapi Chitra sadar proses ini tidak akan mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Tidak secara profesi tapi juga keluarga dan lingkungan. Sebagai orang yang berinteraksi dengan ODP, PDP, bahkan pasien yang positif Corona, banyak yang khawatir Chitra dan rekan seprofesinya terpapar dan menjadi carrier.

“Ada beberapa teman saya yang mulai diisolasi sosial oleh lingkungan di sekitar mereka. Karena mereka petugas medis,” kata Chitra.

Namun sekali lagi, Chitra sadar apa yang ia lakukan saat ini tidak sekadar profesi, tapi juga bergerak atas nama kemanusiaan. Sejarah akan mencatat bahwa Chitra dan rekan-rekannya adalah pejuang yang memiliki hati yang putih, laiknya seragam yang mereka kenakan.

Apalagi, kata Chitra, saat ini dukungan dari khalayak begitu luas yang membuat mereka tidak merasa sendiri dan terus semangat. Ada saja dukungan dan bantuan mulai dari camilan, minuman, susu, makanan, suplemen, bahkan APD (alat pelindung diri), dan lainnya yang menghampiri mereka.

“Luar biasa sekali dukungan dari masyarakat. Kami juga mendapat fasilitas akomodasi yang diluar dugaan. Hotel nyaman sekali, makanan memenuhi standar, ditambah buah-buahan hingga suplemen yang tentu dapat membantu kami menjaga vitalitas selama bertugas,” ujar Chitra.

Chitra yang tinggal di daerah Cibinong, Bogor, mengatakan semua dukungan itu sangat membantu para tenaga kesehatan dalam bertugas. Sebelumnya ia menghabiskan 1,5 jam dari rumahnya untuk ke rumah sakit tempatnya bekerja.

“Kami juga disediakan antar jemput dari hotel ke rumah sakit dan sebaliknya. Terdapat delapan jam keberangkatan, jarak hotel ke RS kami pun hanya 5 menit, jadi tidak capek di jalan, karena biasanya saya harus menghabiskan 1,5 jam perjalanan dari rumah ke rumah sakit,” katanya.

“Saya sendiri mendapat fasilitas hotel di Novotel Cikini, satu kamar berdua dengan rekan saya. Rencananya saya menggunakan fasilitas ini hingga wabah ini selesai. Alhamdulillah support system kami sangat kuat. Tidak hanya dari masyarakat tapi juga pemerintah,” katanya.

Aktivitas yang dilakukannya setiap hari tidak jarang menimbulkan stres yang tinggi. Berkomunikasi lewat panggilan video dengan anak dan keluarga jadi pelipur lara untuknya.

“Kekurangannya hanya kami semua butuh hiburan, karena kami di rumah sakit sudah menghadapi pasien-pasien, dan di hotel kami hanya bisa di dalam saja, hiburan satu-satunya cuma video call dengan anak, tapi malah sedih karena jadi tambah kangen. Alangkah senangnya kalau kami mendapat hiburan apa saja sekiranya melepas penat. Doa kami semoga lelah kami menjadi lillah, salam sehat dari kami para tenaga kesehatan,” ujar Chitra.

Sebelumnya, sejumlah industri pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi akomodasi dan transportasi untuk tenaga medis. Mulai dari Accor Group, Swiss-Belhotel, hingga Reddoorz. Sementara untuk transportasi disiapkan oleh BlueBird Group, Antavaya, White Horse dan Panorama.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kemenparekraf, Ari Juliano Gema, mengatakan, prioritas Kemenparekraf/Baparekraf saat ini adalah melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Kerja sama dengan industri pariwisata tidak hanya sebagai bentuk dukungan bagi tenaga medis, tapi juga upaya Kemenparekraf menjaga ketahanan ekonomi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Ari Juliano Gema.

Kerja sama dengan berbagai pihak tersebut sudah sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang pemfokusan ulang (refocusing) kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa untuk percepatan penanganan COVID-19. [traveltext.id]