INDUSTRI batik menggerakkan ekonomi masyarakat dengan menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja pada lebih dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra industri batik.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam webinar “Meningkatkan Mutu Batik Kekayaan Nusantara” yang dipantau secara daring di Yogyakarta, mengatakan batik mulai bergerak dari seni tradisi hingga menjadi seni modern. Warisan budaya Batik Indonesia. Tidak hanya melestarikan, tetapi juga harus kita kembangkan bersama, agar nilai ekonomi nya juga meningkat
“Batik Indonesia telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi (Masterpieces of The Oral and Intagible Heritage of the Humanity). Keputusan UNESCO tersebut dilatarbelakangi bahwa Batik Indonesia terkait erat dengan banyak symbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan, lokal, alam dan sejarah,” ujar Sandiaga.
Dijelaskannya, batik merupakan hasil kerajinan dengan nilai seni tinggi yang menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama, yaitu sekitar abad ke-4, terutama di Pulau Jawa. Batik sendiri juga mempunyai sejarah panjang, dimana setiap corak atau motifnya mengandung filosofi atau makna yang begitu erat dengan nilai-nilai kehidupan.
“Sejak ditetapkannya Batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, maka pemerintah telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan Hari Batik Nasional tersebut merupakan usaha Pemerintah dalam meningkatkan Martabat Bangsa Indonesia dan Citra Positif Indonesia di Forum Internasional, serta untuk menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan bangsanya,” katanya.
Ditambahkannya, terdapat lebih dari 5.849 motif batik Indonesia dari Aceh hingga ke Papua. Batik juga kaya akan keberagaman warna, desain, dan cara mencanting. Seiring dengan semakin banyak dikenakan dalam kehidupan sehari-hari. Batik menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat yang mengerakkan perekonomian masyarakat.
“Nah, sebagai industri kreatif dengan potensi pasar yang menjanjikan, diperlukan strategi menghadapi tantangan era industri ekonomi kreatif ini agar produk batik Indonesia dapat bersaing di pasar global. Dengan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi atas mutu batik, di sini peran Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi semakin penting. Untuk itu pemerintah memiliki kewajiban mendorong produsen batik untuk meningkatkan kualitas batik, melalui penerapan SNI,” tuntasnya. [traveltext.id/photo special]