PELEMAHAN rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih kerap terjadi. Belum lama ini nilai tukar dolar AS menyentuh Rp14.454 mengikuti kurs referensi jakarta interbank spot dollar rate.
Menurut Corporate Communications Sriwijaya Air Retri Maya mengatakan pelemahan tersebut tentu berdampak bagi kelangsungan bisnis maskapai penerbangan. Sriwijaya Air misalnya memproyeksikan kenaikan dolar bakal diikuti dengan kenaikan harga avtur.
“Kita pasti harus antisipasi kalau dolar sudah tembus Rp15.000. Pihak Sriwijaya Air berharap agar pemerintah terus mengevaluasi batas atas tarif tiket pesawat. Hal itu demi memperbaiki industri transportasi udara mengikuti pelemahan rupiah terhadap dolar tersebut,” ujarnya.
Dikatakan, nah, jika pelemahan rupiah terhadap dolar terus terjadi, ada beberapa strategi yang sudah disiapkan Sriwijaya air. Salah satunya dengan mengandalkan rute internasional.
“Pertumbuhan pendapatan yang berasal dari rute internasional di tahun lalu sebesar 15%. Di harapkan di tahun ini bisa meningkat sebesar 25%. Untuk internasional, rute Tiongkok pastinya masih jadi andalan,” kata Retri.
Ditambahkannya, kenaikan tarif juga bakal jadi salah satu strategi yang ditempuh Sriwijaya demi mempertahankan margin keuntungan perusahaan. Tapi, kenaikan itu dipastikan akan dilakukan secara bertahap. [kontan.co.id/photo special]
Add comment