ADALAH Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan kawasan Labuan Bajo, yang masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dilakukan secara terpadu.
“Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Dikatakan, rencana pengembangan KSPN disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) PUPR, dilanjutkan dengan rencana teknis terinci atau detailed engineering design (DED), dan pelaksanaan fisik oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
“Penataan kawasan dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti pembangunan trotoar di Jalan Soekarno Hatta, pusat wisata kuliner dan ruang terbuka hijau di Kampung Ujung, street furnituredan jembatan di Promenade Kampung Air,” katanya.
Ditambahkannya, semakin lengkapnya sarana dan prasarana di daerah penyangga sebagai bagian tourist management di mana sebelum menuju Pulau Rinca dan Pulau Komodo, wisatawan dapat menikmati Kampung Ujung dan Kampung Air sehingga wisatawan bisa tinggal lebih lama.
“Salah satunya adalah penataan kawasan wisata kuliner Kampung Ujung dimana deretan tenda penjual makanan kini lebih tertata dengan desain tenda baru berwarna putih. Wisatawan dapat menikmati beragam olahan hasil laut di tepi pantai dengan tenda-tenda yang bisa menjadi titik untuk swafoto,” ungkap Basuki.
Dijelaskannya kembali, anggaran kegiatan penataan KSPN Labuan Bajo senilai Rp40,35 miliar dan ditargetkan rampung 15 Desember 2018. Progres fisik kini sudah mencapai 66,7% dan penyerapan anggaran 58,32%. Labuan Bajo pada 2019 ditargetkan mendapat kunjungan 500 ribu wisatawan mancanegara atau melompat dari 2016 yang hanya dikunjungi 26 ribu. [antaranews/photo special]