Traveltext.id

KEMENPAREKRAF OPTIMIS MAMPU PROMOSIKAN DESTINASI LIKUPANG & SULUT

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis dapat mempromosikan destinasi super prioritas Likupang dan Sulawesi Utara (Sulut) kepada wisatawan mancanegara (wisman) terutama wisatawan minat khusus olahraga diving.

Menurut Sekreataris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Masruroh di Tomohon mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertugas mempromosikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Untuk Likupang, kami optimis dalam mempromosikannya karena tidak hanya menjual Likupang tapi juga Sulawesi secara keseluruhan.

“Untuk pasar Amerika, Sulawesi Utara, khususnya Likupang lebih menarik minat diver dibandingkan wisatawan biasa.  Kriteria pasar Amerika di antaranya menyukai alam dan budaya, untuk wisatawan pada umumnya mereka mengenal Bali, tapi ketika kita mempromosikan Indonesia kepada diver berbeda sekali,” ujarnya.

Dikatakan, para diver ini memiliki pengetahuan yang sangat bagus soal Indonesia, juga Sulut, seperti Lembeh dan Bunaken. Saat kami mengikuti pameran The Diving Equipment and Marketing Association (DEMA) Show 2019, kebetulan banyak pula pelaku industri Sulawesi Utara yang ikut serta, jadi memudahkan kami menjelaskan dan memperkenalkan Likupang, Lembeh, dan Bunaken kepada para diver ini.

“Menyadari Sulawesi Utara didominasi oleh kunjungan wisatawan asal China, Kemenparekraf juga melakukan promosi ke negara tersebut. Terakhir kami mengikuti China International Travel Mart (CITM) 2019 di Kunming pada 15 November 2019. Sesuai arahan Presiden, kami harus mempromosikan Likupang. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Jember Fashion Carnival membuat pameran dengan tematik Minahasa Utara,” katanya.

Ditambahkannyya, setelah upaya promosi yang dilakukan Kemenparekraf, kesiapan pemerintah daerah dalam menyambut wisatawan China sangat diperlukan. Bukan hanya terkait sarana dan prasarana, tapi juga bagaimana mengedukasi para wisatawan China ini untuk berwisata namun tidak merusak keindahan laut Sulawesi Utara.

“Kami menyadari jumlah wisatawan China cukup besar, namun pengetahuan tentang snorkeling dan diving mereka terbatas. Untuk itu, saya mengharapkan Pemerintah Daerah melakukan inovasi, selain membuat zonasi snorkeling sebagai bentuk edukasi. Apalagi di China, mereka memiliki zona laut yang terbatas,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Daniel A. Mewengkang menjelaskan hingga November 2019, jumlah kunjungan wisatawan China ke Manado sudah mencapai 129 ribu. Target kami pada 2019 mencapai 150 ribu, kami optimistis pada Desember setidaknya bisa 140 ribu wisatawan China yang datang berkunjung. Perhitungan kami tahun lalu dengan jumlah wisatawan China mencapai 127 ribu pada 2018 Sulawesi Utara mendapatkan pendapatan Rp1,5 miliar.

Terkait perkembangan terbaru mengenai destinasi Super Prioritas Likupang, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minahasa Utara Audy F. Sambul menjelaskan saat ini sedang terus dilakukan beberapa rencana pembangunan terkait atraksi dan amenitas. Untuk atraksi, Audy menjelaskan zona KEK Pulisan seluas 197 hektare ini dikelilingi oleh berbagai destinasi wisata.

Salah satu destinasi wisata yang sedang dikembangkan adalah Pantai Paal, Likupang Timur. Pada 2020, dengan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pantai Paal akan dikembangkan menjadi pusat rekreasi.

Sesuai masterplan, destinasi tersebut akan ada area balap sapi hingga water park. Pemerintah Minahasa Utara juga sedang mempersiapkan auditorium yang mampu memuat 500 orang di Air Madidi. Auditorium ini merupakan infrastruktur pariwisata penunjang destinasi super prioritas Likupang yang akan digunakan sebagai tempat pertunjukan budaya. Lalu untuk amenitas, saat ini di Likupang Barat sedang dibangun konstruksi pembangunan hotel milik Marriott Group.

“Saat ini di Likupang Barat sedang dilakukan proses konstruksi untuk pembangunan hotel dengan konsep ecofriendly di bawah Marriott Group. Nilai investasinya mencapai Rp3 triliun. Pada 2023, Sulawesi Utara berharap dapat menjadi tuan rumah untuk event G20. Untuk itu, hotel ini kami persiapkan sebagai salah satu amenitas menyambut para tamu. Harapan kami, kawasan ini bisa seperti Nusa Dua, Bali,” ungkap Audy.  [traveltext.id]