Traveltext.id

PEMERINTAH TARGETKAN 2 JUTA WISMAN KUNJUNGI JATENG DAN YOGYAKARTA

PEMERINTAH Indonesia menargetkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Tengah dan Yogyakarta mencapai 2 juta wisatawan pada 2020.

Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat melakukan kunjungan kerja ke Glamping DeLoano di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengatakan, pihak Kemenpar memastikan pengembangan infrastruktur di kawasan destinasi prioritas berjalan dengan rencana, sehingga bisa mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak.

“Ini merupakan destinasi ke-4 yang saya kunjungi dari 5 destinasi super prioritas yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 15 Juli 2019. Serta memastikan program percepatan (quick win) berjalan on the track. Termasuk pengembangan amenitas dikawasan tersebut,” ujar Menpar Arief Yahya.

Dikatakan, untuk Jawa Tengah dan DIY agar mampu menyumbang 2 juta wisman pada 2020 perlu mempercepat pembangunan dari sisi Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas. Untuk atraksi saya tidak khawatir, kawasan ini tidak kalah dengan Bali. Kalau membangun destinasi wisata seperti Nusa Dua perlu waktu panjang. Nomadic Tourism seperti ini sesuatu yang cepat dan langsung terlihat dampaknya.

“Lalu faktor penentu keberhasilan selanjutanya, yaitu akses. Bandara Adisutjipto Yogyakarta sudah overload. Kapasitas hanya 1,5 juta sedangkan load factor-nya 6 juta atau 4 kali lipat sehingga ini menjadi masalah,” katanya.

Ditambahkannya, wisatawan mancanegara paling banyak mengunakan transportasi udara. Untuk itu besok saya meninjau juga Yogyakarta Internasional Airport, agar target 2 juta wisman bisa terealisasi. Sehingga bisa mendatangkan devisa sekitar US$2 miliar beredar di Yogyakarta dan Jawa Tengah atau sekitar Rp30 triliun. Revenue-nya akan lebih banyak ke masyarakat.

“Untuk itu, pemerintah memberikan anggaran tambahan sebesar Rp6,4 triliun kelima destinasi super prioritas dimana kawasan sekitar Borobudur memperoleh Rp1,5 triliun untuk pengembangan infrastruktur dasar pada 2020. Tahun lalu, Kementerian PUPR menganggarkan untuk sektor pariwsata di Borobudur Rp300 miliar. Lalu pada 2020 naik 5 kali lipat. Untuk itu Pemerintah daerah harus memanfaatkan dengan baik. Targetnya infrastruktur dan utilitas dasar harus selesai 2020,” ungkap Menpar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita mengatakan Glamping atau Glamorous Camping yang dikembangkan oleh BOB membuat para wisatawan tidak perlu repot menyiapkan peralatan memasak sendiri atau bingung saat akan ke kamar mandi. Dalam glamping, segala kemewahan penginapan ditemukan tanpa kehilangan sensasi berkemah.

 “Di sini nanti yang akan kita bangun pameran nomadic, ada rumah pohon sama homepod jadi itu tipe-tipe nomadic tourism, terus kami juga akan bikin green house yang bisa memproduksi anggrek khas menorah. Pihak otorita berusaha agar lingkungan bisa merasa terangkul. Masyarakat setempat pun ikut dilibatkan dan merangkul masyarakat. Kita pakai sumber yang ada di sini. Terus menjaga kearifan lokal termasuk makanan khas atau permainan anak-anak itu juga kearifan lokal,” pungkasnya. [traveltext.id]