MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sebagai destinasi wisata unggulan.
“Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting, jika Labuan Bajo berniat mencapai target kunjungan wisatawan sebanyak 500.000 orang sampai tahun 2019 mendatang. Kebersihan lingkungan itu merupakan faktor penting dibidang pariwisata. Kalau lingkungan bersih makin banyak wisatawan yang mau datang ke sini,” ujarnya.
Dikatakan, saya mengunjungi Labuan Bajo untuk melihat persiapan yang dilakukan kabupaten tersebut sebagai satu dari lima destinasi yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah menjelang Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali yang akan berlangsung pada tanggal 8-14 Oktober mendatang.
“Masalah sampah di sini harus kita selesaikan oleh pemerintah bersama rakyat. Pemerintah menyiapkan mekanismenya. Saya juga mendorong peran keluarga dalam memberikan edukasi kepada anak-anaknya untuk tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Dikatakan, rumah tangga yang tinggal di wilayah kepulauan diharapkan tidak lagi membuang sampah ke laut. Pemerintah akan melakukan edukasi secara bertahap dari mulai memilah sampah di rumah dan mengenalkan bank sampah kepada warga. Diharapkan warga menyadari dengan memisahkan sampah, mereka juga bisa mendapatkan uang. Jadi ada nilai ekonominya.
“Kementerian LHK akan menyediakan kapal penjemput sampah yang akan mendatangi pulau-pulau kecil secara regular. Saya menyempatkan diri melihat Pelabuhan Labuan Bajo dan mengaku puas atas kebijakan kepala syahbandar yang mewajibkan kapal-kapal yang berlayar ke pulau-pulau kecil mengangkut sampah ke Pelabuhan Utama,” ungkap Luhut.
Dijelaskannya, saya juga menginventarisasi masalah-masalah yang masih terjadi atau peningkatan-peningkatan yang perlu dilakukan di bidang atraksi wisata seperti desa wisata, Taman Nasional Komodo, infrastruktur penunjang serta pasokan listrik.
“Khusus untuk Taman Nasional Komodo (TNK), diakui saya akan membereskan beberapa fasilitas untuk wisatawan di Pulau Komodo dan Rinca, seperti pasokan air, listrik, batasan pengunjung berdekatan dengan komodo hingga harga tanda masuk dan beberapa hal lainnya. Pemerintah juga berencana untuk membangun pelabuhan baru di Bari sehingga Pelabuhan Labuan Bajo bisa fokus digunakan untuk kepentingan wiasata,” katanya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, lanjut Luhut akan membangun jalan sepanjang 23 kilometer yang saat ini masih hutan. Saya berharap semua persiapan yang dilakukan akan dapat ikut menyukseskan gelaran akbar yang rencananya akan didatangi oleh sekitar 15.000 peserta dan delegasi dari seluruh dunia Oktober mendatang. [antaranews/photo special]