MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bertanggungjawab atas pengeluaran dana dalam mempersiapkan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali yang disebut-sebut membengkak.
“Saya ketuanya, tidak ada yang lain yang bicara soal ini baik soal dana atau penyelenggaraan. Semua dana itu kita masukkan, kalau ada yang bilang hambur-hambur, saya yang bertanggunjawab. Suruh ngomong ke saya. Supaya clear,” ujar Luhut di Jakarta.
Dikatakan, saya sendiri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2017 didaulat sebagai Ketua Panitia Nasional Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di mana salah satu tugasnya adalah membuat rencana induk kegiatan juga rencana kerja anggaran.
“Saya memastikan semua persiapan pertemuan tahunan itu akan dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia. Dampak itu mulai dari promosi besar-besaran hingga hasil perbaikan infrastruktur yang akan dinikmati masyarakat di wilayah-wilayah yang mengalami perbaikan,” katanya.
Ditambahkannya, sekarang mungkin ada 70-75% progres persiapannya. Infrastruktur di Bali itu yang kita siapkan, kalau sudah selesai pertemuan apa tidak akan dipakai lagi.
Adapun alokasi anggaran untik Kementerian Keuangan yang diputuskan tahun jamak 2017-2018 untuk kegiatan itu adalah Rp855,5 miliar. Untuk pagu anggaran 2017 sebesar Rp45,4 miliar, kontrak dan realisasinya mencapai Rp10,4 miliar. Ada pun untuk 2018, dari pagu Rp810,1 miliar, kontraknya sebesar Rp566,9 miliar.
Bank Indonesia yang menanggung hotel, venue dan office. BI juga masih hitung terus mungkin sekitar Rp200 miliar. Kita akan sesuaikan terus. Makanya ada alokasi pegangan pagu pemerintah dan kami berusaha lakukan efisiensi. Dipastikan anggaran yang keluar nantinya akan tetap kembali ke Indonesia dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. [antaranews]