Traveltext.id

Luhut: Sudah di Jalur yang Benar dalam Pengembangan Pariwisata

Luhut: Sudah di Jalur yang Benar dalam Pengembangan Pariwisata

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menyatakan bahwa, pemerintah sudah dalam jalur yang benar dalam pengembangan pariwisata demi pencapaian target devisa pariwisata 2019.

“Kita sudah ada di trek yang benar, kalau orang baru bicara akan, namun kita sudah memutuskan langkah-langkah yang menurut hemat saya juga sangat penting. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan membuat format digitalisasi untuk promosi pariwisata. Dimana melalui format digitalisasi itu sudah terbukti ampuh mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) saat event annual meeting WB-IMF pada tahun 2018 silam,” ujar Menko Luhut

Dikatakan, jadi kita juga akan buat digitalisasi untuk promosi pariwisata, karena kita pengalaman pelaksanaan WB-IMF lalu yang dalam tempo 2 minggu kita bisa tingkatkan wisman banyak sekali. Tadi kita sepakat dengan BI dan Kemenpar digitalisasi ini akan kita tingkatkan penggunaannya.

Mengenai pelambatan ekonomi global yang menurut amatan beberapa jurnalis yang hadir dapat mempengaruhi jumlah wisman, Menko Luhut mengatakan belum ada indikasi ke arah sana.

“Sampai dengan hari ini kita belum melihat indikasi kesana, kita juga sudah antisipasi ke arah sana, kita justru melihat jumlah wisman akan bertambah. Sekarang kebutuhan liburan orang akan semakin banyak, kelas menengah juga mulai bertambah,” kata Menko Luhut.

Menko Luhut lantas memaparkan progress berbagai infrastruktur di wilayah-wilayah yang menjadi destinasi wisata, antara lain Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang akan beroperasi pada bulan April tahun ini untuk internasional dan bulan Oktober untuk semua penerbangan.

“Dampaknya tentu akan membantu meningkatkan jumlah wisman yang akan berkunjung ke Borobudur, kita ingin tingkatkan jumlah wisatawan dalam waktu yang tidak terlalu lama menjadi 2-2,5 juta wisman dari yang semula 1 juta wisman,” ungkapnya.

Kemudian, ada pula Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dengan adanya second exit runway yang diharapkan rampung pada bulan oktober ini, dampaknya akan bertahap menjadi 39 juta dari sekarang 29 juta penumpang, dan tingkat hunian hotel yang sekarang 60% diharapkan meningkat menjadi 80%.

Sementara untuk Danau Toba, sudah ada kesepakatan dengan Malaysia, Singapore dan ke depan akan dibuka dari Tiongkok dan India.

“Danau Toba juga akan kita dorong, tahun lalu wisman yang masuk sudah 430 ribu, Tahun ini pun masih tetap meningkat, hal seperti ini akan kita kembangkan terus,” katanya. [traveltext.id]