PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif, dengan rata-rata di atas 5% per tahun. Hal ini tidak terlepas dari peran sektor manufaktur yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB nasional.
Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya menyebutkan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi dunia. Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong investasi dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan insentif menarik untuk industry.
“Untuk kemudahan berinvestasi, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Online Single Submission (OSS). Dengan sistem tersebut, para investor akan dipermudah dalam pengurusan izin usaha. Contohnya, ketika datang ke kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam tiga jam sudah bisa mendapat izin usaha, termasuk tax holiday untuk sektor-sektor industri yang didukung pemerintah,” ujarnya.
Dikatakan, kami berhasil melakukannya dengan menarik lebih banyak investasi melalui kebijakan tax holiday yang agresif, yang ditujukan kepada perusahaan yang berinvestasi dari US$30 juta hingga US$2 miliar, yang bisa mendapat tax holiday dalam durasi 5 sampai 20 tahun.
“Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) Global Ratings meningkatkan peringkat utang jangka panjang atau sovereign credit rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil pada 31 Mei 2019,” kata Airlangga Hartarto.
Ditambahkannya, dengan demikian, Indonesia kini memperoleh status layak investasi atau investment grade dari ketiga lembaga pemeringkat internasional, yakni S&P, Moody’s, dan Fitch. [photo special]