DEWAN Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Banten belum lama ini menggelar kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) I di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota Komisi III DPRD Banten Heri Handoko, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Ketua Umum DPP Asperapi Effi Setiabudi, Sekjen DPD Asperapi Banten Periode 2014-2018 Rahmat Ginanjar, Ketua Umum DPD Asperapi Periode 2014-2018 Deden Sunandar, dan para stakeholder perusahaan pameran di Banten, yaitu ASITA Banten, ASPPI Banten, GenPI Banten, dan Himpunan Investor Banten (HIBAT).
Menurut Abdul Aziz, Ketua Pelaksana kegiatan Musda I DPD Asperapi Banten, mengatakan, agenda Musda I Asperapi Banten 2018 ini meliputi laporan pertanggungjawaban DPD Asperapi Banten periode 2014-2018, pemilihan Ketua DPD Asperapi Banten periode 2018-2022, dan penyusunan program kerja DPD Asperapi Banten periode 2018-2022,”
“Dalam agenda Musda juga dilaksanakan kegiatan dialog interaktif yang mengangkat tema “Peluang dan Tantangan MICE di Banten” yang diharapkan lewat kegiatan dialog tersebut bisa menambah wawasan para peserta musda dan memperkaya program Asperapi Banten periode 2018-2022,” ujar Abdul.
Sementara Effie Setiabudi, Ketua Umum Asperapi, menyampaikan agar seluruh anggota DPD Asperapi Banten harus siap berkompetisi dengan para pelaku Industri pameran yang datang dari berbagai wilayah di nusantara, bahkan mancanegara, jangan sampai jadi penonton di daerah sendiri.
Begitu pula Eneng Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Banten, menekankan potensi dan peluang pariwisata di Banten dan berharap agar Asperapi Banten dapat menjadi salah satu pendorong berkembangnya industri pariwisata, khususnya industri MICE di Provinsi Banten.
Dikatakan, PDRB dari sektor pariwisata di Banten saat ini masih rendah, yaitu berada di peringkat ke-9. Banten memiliki potensi besar sebagai provinsi MICE, namun harus dipandang secara utuh. Banten Depan terdiri dari wilayah Tangerang Raya sebagai pusat bisnis meeting, incentives, conferences, & exhibition, sedangkan Banten Belakang yang terdiri dari lima wilayah, yaitu kota/kabupaten Serang, kota Cilegon, Pandeglang, dan Lebak, menjadi pusat destinasi wisatanya.
“Dengan keberadaan Bandara Soekarno-Hatta di wilayah Banten serta didukung venue terbesar di Indonesia, yakni ICE, diprediksi Banten akan menjadi pusat MICE di Indonesia beberapa tahun ke depan. Kami juga mendorong terbentuknya Banten Convention Bureau, membangun industri MICE di Banten bersama sama dengan lintas stakeholder pariwisata lainnya, dan rekomendasi khusus agar kepala dinas pariwisata jangan berganti-ganti setidaknya untuk periode lima tahun,” ungkapnya. [photo special]
Add comment