MENTERI Koperasi dan UKM Puspayoga mengatakan pengembangan pariwisata harus didukung dengan sikap warga yang lebih terbuka menerima pendatang, mampu bersikap ramah dan sopan.
“Infrastruktur pariwisata bisa dibangun cepat jika ada dana, tetapi membangun manusia membutuhkan waktu yang sangat lama. Contoh Bali yang menjadi tujuan wisata terbaik dunia dikembangkan sejak ratusan tahun lalu,” ujarnya.
Dikatakan, para raja-raja dulu aktif mempromosikan pariwisata Bali dengan mengundang tokoh-tokoh dunia bidang seni dan sastra. Ini menjadikan penduduk Bali terbuka terhadap para pendatang dari luar negeri.
“Sekarang tidak perlu sampai ratusan tahun membangun pariwisata tapi harus kerja keras membangun manusianya. Pengembangan pariwisata tidak hanya bertujuan mendatangkan devisa bagi negara tapi memiliki dampak besar terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.
Ditambahkannya, pariwisata tidak hanya bicara dollar dan rupiah tetapi bicara keutuhan NKRI. Dari seluruh Indonesia datang ke Madura, Pamekasan, misalnya dari Papua, Aceh mereka akan tahu saudara-saudaranya yang ada di daerah lain.
“Oleh karena itu, dia mendukung rencana sejumah daerah yang menjadikan keragaman di daerah setempat menjadi destinasi wisata baru Desa Batik Podhek sebagai tujuan wisata baru di Pamekasan. Desa Batik Phodek merupakan desa yang hampir seluruh warganya merupakan pengrajin batik tulis. Para pengrajin mampu menghasilkan batik tulis berkualitas dengan harga mencapai puluhan juta rupiah,” ungkap Puspayoga.
Dijelaskannya kembali, Desa Batik Podhek akan mampu menjadi daerah wisata karena ketika saya datang ke sana warganya sopan dan ramah. Ini modal yang bagus untuk mengembangkan wisata di Podhek di samping alamnya. Berkembangnya pariwisata akan diikuti oleh tumbuhnya UKM. Pariwisata tanpa produk-produk UKM akan kering, lama-lama wisatawan tidak akan datang. [bisnis.com/photo special]