Traveltext.id

BALI PERLU MASTERPLAN UNTUK PARIWISATA BERKELANJUTAN

TERNYATA Bali masih memerlukan sebuah masterplan atau rancangan besar untuk keberlanjutan pariwisata ke depan

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan Singapura punya masterplan untuk 90 tahun. Bali harus punya juga, dengan penekanan yang jelas, bukan parsial. Meskipun telah ada rencana pengembangan destinasi bertajuk “10 Bali Baru” namun tetap saja perlu waktu untuk menjadi seperti Bali.

“Perlu penataan dan usaha panjang, bisa 10 atau bahkan 20 tahun. Bali sudah punya image dan brand, lewat adat dan budayanya, yang membuatnya lebih mudah untuk dikembangkan lagi,” ujarnya.

Dikatakan, Kemenparekraf, sangat mendukung pengembangan pariwisata Bali termasuk infrastruktur hingga pendidikan guna menguatkan SDM jasa pariwisata. Kami sangat support, masih banyak ruang dan kawasan yang bisa dikembangkan di Bali. Seperti di Bali Utara, masih banyak yang potensial. Ini jauh lebih mudah dibandingkan merancang destinasi wisata dari nol di daerah lain.

Menparekraf Wishnutama dalam kesempatan pertemuan itu juga memastikan Bali tetap daya tarik utama pariwisata Indonesia.

Sementara Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik usulan masterplan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saya menyambut baik, terlebih Bali sedang ditata kembali, agar makin menarik bagi wisatawan. Baik dari sisi alamnya, infrastruktur maupun layanan wisatanya.

Koster meyakini pariwisata Bali yang berbasiskan budaya dan kearifan lokal harus didukung pula keamanan dan kenyamanan yang memadai.

“Beruntung, wisatawan tetap datang ke Bali. Hanya jika dibiarkan lama-lama akan stagnan. Untuk itu perlu penanganan lebih serius. Alamnya kini kita bersihkan, infrastruktur, jalan shortcut, dermaga, hingga bandara akan kita selesaikan” kata Gubernur Koster.

Ditambahkannya, namun yang tidak kalah penting, SDM-nya pun harus diperkuat. Bali tidak punya minyak, gas, tambang, dan lainnya. Jadi harus betul-betul dijaga pariwisatanya sebagai tulang punggung utama. [antaranews/photo special]