Traveltext.id

ESTA MULTI TARGETKAN PENDAPATAN NAIK SEBESAR RP2 MILIAR PADA 2020

ADALAH PT Esta Multi Usaha Tbk, perusahaan yang menjalankan bisnis perhotelan, properti komersial dan penyewaan kendaraan, menargetkan tahun ini dapat meningkatkan pendapatan Rp2 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

Menurut Lukman Nelam, Direktur Utama Esta Multi Usaha menjelaskan, tahun lalu pihak kami telah mengantongi pendapatan senilai Rp5,09 miliar yang mayoritas didapat dari lini bisnis perhotelan.

“Kami memiliki tiga lini bisnis, yakni perhotelan, properti komersial, dan penyewaan kendaraan. Lini bisnis hotel menyumbang revenue mencapai 50 sampai 55%, disusul oleh properti komersial sebesar 35%, dan sisanya adalah penyewaan kendaraan,” jelas Lukman Nelam.

Menilik laporan keuangan Perseroan pada kuartal III 2019, Esta Multi Usaha berhasil membalik kerugian pada periode yang sama tahun 2018 dari Rp3,14 miliar menjadi Rp2,11 miliar pada kuartal III 2019. Lalu, pendapatan meningkat lebih dari 100% dari Rp1,92 miliar menjadi Rp5,09 miliar pada kuartal III 2019.

Adapun jumlah aset turun dari Rp51,44 miliar menjadi Rp49,88 miliar. Lalu liabilitas menjadi Rp14,04 miliar dari Rp17,75 miliar, dan ekuitas menjadi Rp49,88 miliar dari Rp51,44 miliar.

“Tahun ini, capex akan didapatkan dari dana IPO dan pinjaman perbankan. Tujuannya adalah untuk pembangunan hotel 88 di Gorontalo sebesar 31,46%, pembelian kendaraan yang disewakan sebesar 19,42%, dan modal kerja perseroan sebesar 49,12%,” lanjutnya.

Sebagai gambaran, Perseroan melakukan penawaran umum perdana sebanyak-banyaknya 250.000.000 lembar saham atau sebesar 36,77% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, serta saham di kisaran Rp115 per saham sampai Rp125 per saham.

“Dengan demikian, Perusahaan berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp28,75 miliar hingga Rp31,25 miliar dari masyarakat. Sedangkan kebutuhan membangun Hotel 88 di Gorontalo sebanyak 80 kamar, pihak kami membutuhkan dana sebesar Rp300 juta per kamarnya. Jadi setidaknya untuk membangun Hotel 88 di Gorontalo membutuhkan Rp24 miliar,” ungkapnya. [kontan.co.id/photo special]