TERHITUNG sejak tahun 2014 sampai dengan 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami mengalami peningkatan dua kali lipat lebih. Tahun 2014 berjumlah 80 ribu orang, tahun 2018 sebanyak 170 ribu orang lebih.
Menurut Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang mengatakan dari jumlah tersebut rata-rata 60% merupakan wisatawan mancanegara (wisman). Sementara mengenai jumlah satwa Komodo, kurang lebih 2.800 ekor. Khusus di Pulau Rinca berdasarkan kajian data kami tahun 2018 berjumlah kurang lebih 1.040 ekor.
“Namun jumlah Komodo ini selalu fluktuatif, tidak flat, karena kondisi alam. Ketika jumlah mangsa naik, populasi komodo akan naik, dan sebaliknya. Memang kondisi rantai makanan seperti itu, tapi optimalnya, stabilnya, jumlah komodo di seluruh kawasan taman nasional antara 2.000 sampai 3.000 ekor,” ujar Lukita.
Dikatakan, Kawasan Taman Nasional Komodo, menurut Lukita, terdiri dari 147 pulau, di antaranya 5 pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Nusa Kode, dan Gili Motang. Dari 137 ribu hektare Kawasan Taman Nasional Komodo, 60% adalah perairan.
“Kami telah memohon arahan Presiden terkait peningkatan fasilitas penunjang di Pulau Rinca, misalnya dermaga yang perlu ada peningkatan kapasitas dermaga untuk mengantisipasi penambahan wisatawan. Selain itu, jalan menuju kawasan Loh Buaya di Pulau Rinca juga perlu peningkatan karena pada musim tertentu kerap terjadi banjir,” katanya.
Ditambahkannya, Komodo tidak hanya ada di Taman Nasional Komodo, tetapi ada juga di dataran Flores. Karena itu, kami mengingatkan pentingnya kesadaran kita bersama untuk ikut menjaga, sekaligus untuk mengembangkan destinasi baru di dataran Flores. [antaranews/photo special]