Traveltext.id

NATAL & TAHUN BARU, GARUDA SIAPKAN PESAWAT BERBADAN BESAR

MASKAPAI penerbangan Garuda Indonesia bakal menyiapkan pesawat berbadan besar untuk mengangkut lonjakan penumpang pada masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Menurut Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan yang jelas, pesawat-pesawat semua yang diturunkan sekarang itu, yang besar-besar, Boeing 777 dan Airbus 330. Pihak Garuda belum mengajukan penerbangan tambahan (extra flight) ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

“Saya pun menyiratkan pihak Garuda Indonesia  tidak akan mengajukan penerbangan tambahan, tetapi memaksimalkan armada yang ada, yakni dengan mengoperasikan pesawat berbadan besar (wide body),” ujarnya.

Dikatakan, pesawat yang besar ‘kan ada. Kalau memang harus extra flight tergantung permintaan, cepat kok itu (pengajuannya). Pengoperasian pesawat berbadan lebar itu, di antaranya untuk rute-rute domestik padat, seperti Medan, Manado, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur.

“Sementara itu, untuk rute internasional biasanya yang ramai adalah Hong Kong, namun karena saat ini situasi politik di wilayah itu sedang tidak kondusif, Garuda mengandalkan rute Singapura. Saya meyakini dengan mengoperasikan pesawat berbadan besar, tingkat keterisian (load factor) akan penuh,” kata Pikri.

Sementara itu, menurut Senior Manager Corporate Communications Citilink Indonesia Fariza Astriny mengatakan maskapai penerbangan Citilink Indonesia tidak akan mengajukan penerbangan tambahan (extra flight) dalam musim ramai masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, namun  akan memaksimalkan armada yang ada.

“Kita tidak ada extra flight untuk Natal dan Tahun Baru ini, pertimbangannya kita lebih memaksimalkan utilisasi armada yang ada. Armada yang akan dioperasikan selama masa Natal dan Tahun Baru sebanyak 310 penerbangan per hari. Jumlah itu sudah maksimal full operation, karena rata-rata per harinya hanya 200-an penerbangan,” ungkapnya.

Fariza menuturkan pihak kami tidak mengajukan penerbangan tambahan pada Natal dan Tahun Baru ini karena berkaca pada musim ramai Lebaran lalu yang juga tidak mengoperasikan penerbangan tambahan yang salah satu alasannya adalah efisiensi.

Dijelaskannya kembali, sudah kita lakukan Lebaran juga pada peak season tidak ada extra flight tapi memaksimalkan armada yang ada. Dan itu sudah optimal. Meski demikian, Citilink tetap menargetkan tingkat keterisian penumpang hingga 70%. [antaranews/photo special]