Traveltext.id

TERAPKAN HEALTH PROTOCOL ADALAH KUNCI UTAMA ADAPTASI NEW HABITS

MENERAPKAN protokol kesehatan dengan benar menjadi kunci utama dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru.

Analis Kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Noviendi Makalam menyatakan hingga kini pandemi COVID-19 belum berakhir. Meski secara umum grafik kasus mengalami penurunan dan tingkat kesembuhan makin tinggi, tetapi kasus baru masih terjadi.

“Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin untuk menyembuhkan penyakit COVID-19 ini. Akan tetapi, aktivitas masyarakat harus terus berjalan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat perlu membiasakan diri pada aturan atau protokol kesehatan yang telah dibentuk oleh pemerintah,” kata Noviendi.

Protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) harus diterapkan dengan benar dan disiplin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, khususnya bagi para pelaku usaha maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sementara Tenaga Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemenparekraf, Santi Paramita, memaparkan bahwa COVID-19 memunculkan tatanan dan perilaku baru masyarakat, sehingga dibutuhkan kreativitas dan adaptasi yang cepat, baik pelaku usaha parekraf maupun konsumen. Adaptasi yang cepat ini adalah bentuk upaya untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan pelaku usaha parekraf dan masyarakat.

Santi Paramita juga menambahkan agar adaptasi kebiasaan baru ini dijalankan dengan benar dan sesuai SOP, maka dari itu Kemenparekraf telah meluncurkan handbook sebagai panduan protokol kesehatan untuk para pelaku parekraf dalam mempersiapkan diri serta memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi akan produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. [traveltext.id]