RENCANA Kementerian Perhubungan (Kemhub) menaikkan tarif batas bawah (TBB) dari sebelumnya 30% dari tarif batas atas (TBA) menjadi 35% dari TBA disambut positif maskapai penerbangan.
Menurut Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengatakan pihak Sriwijaya Air menyambut positif adanya kenaikan TBB tersebut. Dengan kenaikan ini paling tidak perang tarif jadi tidak terlalu. memang kenaikan itu sudah selayaknya dilakukan mengingat harga avtur semakin mahal dan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga tetap melemah.
“Dulu harga avtur pernah mencapai US$105 per barel. Karenanya, saat itu TBB ditetapkan 40% dari TBA. Walaupun saat ini pergerakan harga avtur di kisaran US$65 sampai US$70 per barel, tapi nilai tukar rupiah terhadap pada dolar justru mengkhawatirkan,” ujarnya.
Dikatakan, karena itu, bagi Sriwijaya Air, kenaikan TBB idealnya adalah 40% dari TBA. Belum bisa meng-cover sih yang wajar itu 40%. Tapi ini kita sambut gembira lah. Kenaikan TBB itu tidak serta merta menaikkan harga tiket pesawat di rute-rute padat. Untuk jadwal weekend karena tinggi permintaan pasti harganya tetap tinggi.
“Tapi untuk jadwal-jadwal dengan volume penumpang yang sepi, baru harga tiket itu berpengaruh. Misalnya, hari Selasa permintaan penumpang terhadap pesawat dinilai rendah. Maka di hari itu, jika biasanya maskapai memasang tarif paling bawah yakni di 30% dari TBA, kali ini tarif paling bawahnya menjadi 35% dari TBA,” kata Toto.
Ditambahkannya, karena daya beli juga dinilai cenderung menurun, maka Sriwijaya juga agaknya kesulitan untuk menaikkan tarif. Seperti timbangan aja kalau naik harga, ya tingkat keterisian turun. Kalau mau keterisian penuh, turunin harga tapi kita rugi.
Sementara itu, Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait mengatakan pihaknya bakal mengikuti regulasi yang bakal ditetapkan pemerintah, termasuk jika TBB dinaikkan 35%. Kita ikuti pemerintah. [kontan.co.id/photo special]
Add comment