MENTERI Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong agar dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni Mandeh dan Mentawai di Sumatera Barat (Sumbar) segera direalisasikan untuk mempercepat pengembangan kepariwisataan Sumbar.
“KEK pariwisata merupakan cara tercepat untuk menarik investor untuk membangun fasilitas pariwisata. Saya mempunyai hutang untuk segera merampungkan dua KEK di Sumbar, utamanya KEK Mandeh. Dengan menjadikan Mandeh sebagai KEK Pariwisata maka pembangunan fasilitas JALIN (jalan, listrik, dan internet) dari pemerintah pusat akan difokuskan ke sana, sementara dengan terbentuknya ke KEK tersebut segala perizinan akan menjadi sangat mudah,” ujarnya.
Dikatakan, Sumbar bisa mencontoh Kawasan Nusa Dua Bali dan Mandalika Lombok perizinan di sana sangat mudah sehingga banyak menarik investor. KEK Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar, memiliki lahan seluas 400 hektare dan potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam (bahari) dengan target wisatawan mancanegara lanjut usia.
“Sedangkan KEK Mentawai di Kabupaten Mentawai Sumbar mengalokasikan lahan seluas 1.200 hektare dengan mengandalkan atraksi alam (bahari) utamanya wisata surfing kelas dunia. Dengan mempunyai KEK Pariwisata Mandeh, akan menjadi model bagi Sumbar untuk mengembangkan KEK yang lainnya,” kata Menpar Arief.
Ditambahkannya, seperti halnya dilakukan oleh Pemda Bangka Belitung (Babel) yang kini memiliki 3 KEK satu di antaranya yakni Tanjung Kelayang yang ditetapkan sebagai satu di antara 10 destinasi pariwisata prioritas. [traveltext.id]