Traveltext.id

Andalkan Pasar Tiongkok Indonesia Ikut InaFest 2018 di Shanghai

Andalkan Pasar Tiongkok Indonesia Ikut InaFest 2018 di Shanghai

KEMENTERIAN Pariwisata sangat serius menggarap pasar Tiongkok untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) demi pencapaian target 20 juta kunjungan wisman pada 2019. Masyarakat Tiongkok dikenal senang bepergian ke luar negeri, di mana tahun lalu tingkat outbound wisatawan Tiongkok mencapai 130 juta orang.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan melihat peluang tersebut, saya menjadikan Tiongkok sebagai pasar utama untuk berpromosi dan menjalin kerjasama dengan para stakeholder.  Saya berpartisipasi langsung dalam kegiatan promosi Indonesia Festival (InaFest) belum lama ini di Shanghai Oriental Pearl Tower (OPT), didampingi oleh Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono, Staf Khusus Bidang IT Samsriyono Nugroho, dan Konjen RI di Shanghai Siti Nugraha Mauludiah.

“Saya menyambangi booth Wonderful Indonesia yang turut mempromosikan #AsianGamesKita dan melakukan beberapa interview media besar Tiongkok, seperti CCTV. InaFest berlangsung pada 4-6 Mei 2018 dengan kegiatan di antaranya bazar produk ritel, makanan-minuman Indonesia, panggung seni dan budaya Indonesia. Selain itu, ada Mini Fashion Show, dan foto Komunitas Instameet Shanghai,” ujarnya.

Dikatakan, adapun tujuan kegiatan ini adalah promosi terpadu antara tourism, trade dan investment. Melalui kegiatan ini diharapkan ada penambahan daya jangkau dan daya penetrasi pada pasar baik untuk kepentingan perdagangan ekspor, menarik wisatawan mancanegara dan menarik penanaman modal asing di Indonesia.

“InaFest merupakan bagian dari rangkaian penyelenggaraan Indonesia Week (InaWeek) yang digagas oleh KJRI Shanghai dengan Indonesia Chamber (INACHAM). Pameran Pariwisata, Produk, dan Budaya Indonesia ini diselenggarakan di Shanghai pada 4-13 Mei 2018. Konsep Indonesia Week 2018 adalah promosi, khususnya pariwisata. Selain pariwisata, Shanghai juga strategis sebagai investor di bidang lainnya. Sebab, kota megapolitan ini juga ikut mengendalikan perekonomian Tiongkok secara umum,” kata Menpar Arief Yahya.

Ditambahkannya, InaWeek 2018 juga menggelar pameran foto destinasi wisata dan Festival Kuliner. Khusus Festival Kuliner, event ini akan mempromosikan beragam makanan dan kopi Indonesia. Pada rentang yang sama, digelar juga Batik Workshop and Exhibition, selain Fashion Show hingga Indonesia Goes to Campus.

Sementara Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya mengatakan kami akan mengoptimalkan branding. Kemenpar memberikan support penuh untuk event ini. Kami membangun booth Wonderful Indonesia secara outdoor. Kemenpar juga mengirimkan tim kesenian. Peluang ini harus dimanfaatkan karena potensi bisnisnya besar.

“Pada Indonesia Week 2017 sukses besar berhasil diraih. Program ini dihadiri 35 ribu pengunjung. Indonesia Weektahun lalu membukukan transaksi retail RMB258.342. Untuk agenda Tourism Sales Mission mendulang transaksi besar US$300.000. Kami optimistis bisa meraih nilai transaksi lebih besar untuk tahun ini. Respon masyarakat di sana bagus,” katanya. 

“Penyelenggaraan InaWeek yang kedua kalinya tahun ini juga dimaksimalkan untuk mempromosikan ajang Asian Games 2018. Asian Games yang dihelat pada 18 Agustus sampai 2 September 2018 tidak hanya dihadiri atlet dan ofisial, melainkan juga suporter yang mendukung pesta olahraga empat tahunan terbesar di Asia itu. Apalagi Tiongkok yang selalu menjadi juara umum dalam ajang tersebut diperkirakan akan banyak mengirimkan atlet, ofisial, dan suporter ke Jakarta dan Palembang,” ungkap Nia.

Dijelaskannya kembali, sehari sebelum menyambangi InaFest 2018, Menpar lebih dulu mengunjungi Headquarter CTrip dan Zamplus di Tiongkok. Begitu landing pada 5 Mei 2018 di Shanghai, Menpar langsung menuju kantor pusat CTrip. Dalam kesempatan ini, Menpar bertemu CEO Destination Marketing CTrip Ms. Janet Qian dan tim. CTripmerupakan online travel agent terbesar di Tiongkok menjadi rekan andalan untuk mendorong lebih banyak wisman Tiongkok ke Indonesia.

“Menpar juga berkunjung ke kantor pusat Zamplus dan bertemu dengan Chairman dan Founder Zamplus Technology, Kevin Tang. Zamplus Tech adalah salah satu perusahaan IT terbesar di Tiongkok dengan big data yang luas dan handal, yang sangat bermanfaat untuk market intelligence customer Kemenpar, yaitu wisman Tiongkok. Dengan memanfaatkan CDM yang khusus untuk wisman Tiongkok maka upaya promosi semakin efektif dan efisien, mengarahkan wisman Tiongkok untuk berlibur ke Indonesia dibandingkan ke negara kompetitor lainnya,” kata Nia.

Begitu pula menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu mengatakan, target besar wisatawan Tiongkok untuk tahun 2018 adalah 2,037 juta orang. Jumlah ini cukup realistis, lantaran pertumbuhan wisatawan Tiongkok positif di 2017. Sepanjang tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok mencapai 1,972 Juta. Angka ini tumbuh 35,75% dari tahun 2016.

“Wisatawan Tiongkok menghabiskan bujet besar hingga RMB115,29 Miliar atau Rp242,109 triliun. Mengacu data International Luxury Travel Market Asia (ILTMA), wisatawan Tiongkok paling royal berbelanja di pasar global. Kemampuan rata-rata spending mereka mencapai US$1.139 per trip atau setara Rp15,9 Juta (Kurs US$1=Rp13.940).  Ada banyak cara yang kami lakukan untuk terus menaikkan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok. Agenda promosi di Tiongkok semakin diintensifkan, sebab target kunjungan mereka di tahun ini juga dimaksimalkan,” ungkap Vinsensius. [traveltextonline.com]

Add comment