Traveltext.id

Kemenpar Paparkan Strategi Genjot Kunjungan 17 Juta Wisman pada 2018

Kemenpar Paparkan Strategi Genjot Kunjungan 17 Juta Wisman pada 2018

KEMENTERIAN Pariwisata (Kemenpar) memaparkan strategi untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dalam beberapa bulan ini untuk mencapai target 17 juta wisman sampai akhir tahun 2018, diantaranya menjadikan Greater Batam sebagai penarik wisatawan.

Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kemenpar Guntur Sakti mengatakan selain Bali beberapa destinasi salah satunya Batam dipersiapkan untuk menjadi destinasi penyumbang wisman terbesar untuk bisa mencapai target kunjungan wisman kita. Untuk kepentingan itu, pihak Kemenpar menerapkan program marketingkhusus 2018 yaitu insentif kepada maskapai penerbangan dan wholesaler, Visit Wonderful Indonesia-Hot Deals, dan Competing Destination Model (CDM).

“Ada tiga program pemasaran khusus melibatkan semua pemangku kepentingan yaitu kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan pentahelix. Kerja sama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” ujar Guntur Sakti.

Dikatakan, untuk mencapai target 17 juta wisman pada tahun ini, pariwisata harus didorong agar tumbuh hingga mencapai 21% dari capaian kunjungan wisman pada 2017 sebesar 14,04%. Target pertumbuhan 21% jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN sebesar 7% dan dunia 6,4%.

“Untuk mencapai target tersebut diperlukan strategi marketing khusus. Inilah yang sering disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Hasil yang luar biasa, tidak bisa dicapai dengan cara-cara biasa. Pihak Kemenpar telah menetapkan tiga program pemasaran khusus untuk mengejar 17 juta kunjungan wisman 2018,” katanya.

Ditambahkannya, pertama, program insentif kepada maskapai penerbangan dan wholesaler sebagai upaya mengejar pertumbuhan. Saat ini Kemenpar telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan 15 airlines dan 8 wholesaler. Dalam program ini komitmen dari airlines dan wholesaler akan menghasilkan proyeksi sebesar 730.669 pax wisman pada periode Agustus-Desember 2018.

“Melalui kerja sama ini dilakukan promosi terpadu dilaksanakan bersama-sama dalam bentuk sales mission, trade show, festival, Fam Trip, publikasi, dan pemberian insentif. Program kedua yakni ViWI atau Visit Wonderful Indonesia-Hot Deals sebagai upaya mengoptimalkan kapasitas yang menganggur. Ketika idle capacity pada faktor 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) digabungkan dan dimanfaatkan dalam sebuah platform maka akan tersedia layanan turisme yang mudah dan murah, sehingga menjadi hal yang atraktif dan kompetitif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara,” ungkapnya.

Dijelaskannya kembali, program Hot Deals ini dilakukan di tiga pintu utama bagi kunjungan wisman yaitu Great Bali yang memberikan kontribusi wisman sebesar 40%, Great Jakarta 30%, dan Great Kepri 20%. Dengan paket Hot DealsKepri, Paket Hot Deals Bali, dan Paket Hot Deals Jakarta diharapkan dapat mengejar target kunjungan wisman sebesar 2,5 juta pada 2018.

“Untuk menangani masing-masing paket Hot Deals telah ditunjuk Organizing Committee (OC) untuk mengelola termasuk melakukan monitoring dan evaluasi. OC Hot Deals Bali dan Jakarta akan mulai bertugas pada Agustus-Desember 2018, sedangkan OC Hot Deals Kepri telah bertugas sejak April 2018, dengan pencapaian hingga 20 Juli 2018 sebesar 141.180 (EoY: 28,4%) wisman dari seluruh fokus pasar. Paket Hot Deals Kepri yang sudah mengandung unsur 3A adalah Paket Hot Deals Kepri dengan target 500.000 wisman,” katanya.

Faktor aksesibilitas pada Paket Hot Deals Kepri menggunakan moda transportasi Ferry, sementara paket Hot Deals Bali dan Jakarta dengan target masing-masing 1 juta harus dilengkapi dengan faktor aksesibilitas yaitu airlines. Paket Hot Deals dipromosikan melalui sales meeting, consumer selling, penjualan tiket pada counter-counter di pelabuhan, dan promosi pada media cetak, elektronik, dan online

Program ketiga yakni Competing Destination Model (CDM) sebagai upaya mengakuisisi pelanggan dengan metode yang dilakukan penyedia platform data driven marketing dalam mengarahkan calon wisatawan mancanegara yang sudah memiliki tujuan wisata ke destinasi tertentu. Dengan CDM memungkinkan untuk mengambil data trevellersdari berbagai sumber online, profiling, dan segmentasi data travellers, dan menargetkan travellers dengan kampanye iklan yang tepat sasaran.

“Saat ini Kemenpar akan bekerja sama dengan penyedia metode CDM dalam pencapaian target tambahan kunjungan wisman diperkirakan mencapai 1 juta wisman,” kata Guntur. [traveltext.id/photo special]

Add comment