Traveltext.id

KEMENPAREKRAF TERAPKAN SEJUMLAH STRATEGI SAMBUT WISMAN ASAL TIONGKOK

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerapkan sejumlah strategi khusus untuk menyambut wisawatan mancanegara (wisman) asal Tiongkok yang akan berwisata ke Indonesia.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Bali, Selasa (11/15) mengatakan hal ini untuk merespons kebijakan Pemerintah Tiongkok yang telah melonggarkan kebijakan bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di negaranya.

“Pihak Kemenparekraf menyambut baik keputusan pemerintah Tiongkok apalagi mengingat pada 2019, wisman asal Tiongkok menjadi pasar yang potensial bagi Indonesia. Wisatawan asal Tiongkok berada di posisi kedua dengan penyumbang jumlah terbanyak ke Indonesia sebesar 2,07 juta orang. Angka ini di bawah wisman Malaysia sebesar 2,98 juta orang,” ujarnya.

Dijelaskannya, persiapan yang kami lakukan akan komprehensif. Dan kami akan siapkan destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta sentra-sentra ekonomi kreatif yang menawarkan para wisatawan dari China yang sudah dua tahun tidak berwisata bisa mendapatkan peluang untuk berbelanja produk-produk ekonomi kreatif unggulan kita. Wisman asal Tiongkok dikenal sangat tertarik dengan wisata bahari. Mereka menyukai aktivitas bawah laut seperti snorkeling dan diving. Dan Indonesia kaya akan potensi bawah laut.

Rata-rata wisman asal Tiongkok, lanjutnya sudah pernah berkunjung ke Bunaken di Manado, dan juga Bali. Untuk itu Menparekraf Sandiaga akan mengarahkan wisatawan Tiongkok untuk berwisata di destinasi pariwisata super prioritas seperti Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

“Kami akan terus mengupayakan promosi pariwisata Indonesia di Tiongkok termasuk melalui program kerja sama terpadu atau joint promotion dengan mitra online travel agent terkemuka di Tiongkok seperti CTrip & Qunar. Kita pertahankan eksistensi Wonderful Indonesia agar tetap menjadi top of mind di kalangan wisatawan asal Tiongkok,” kata Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga mengungkapkan akan ada penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia. Hal ini juga yang akan berpengaruh terhadap antusiasme wisatawan Tiongkok untuk berkunjung ke Indonesia. Sehingga nanti kunjungan wisatawan dari Tiongkok bisa terfasilitasi.

Sementara Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya menambahkan bahwa secara umum pariwisata akan tetap tumbuh walaupun ada perlambatan. Terutama di Asia Pasifik yang sangat tergantung kepada market dari Tiongkok. Tapi karena adanya pelonggaran aturan yang dilakukan Pemerintah Tiongkok, maka ada angin segar bagi pariwisata Indonesia.

“Untuk pasar Tiongkok sendiri kami menargetkan pada tahun 2023 sebanyak 120.900 kunjungan untuk target bawah dan target atas sebesar 255.700 kunjungan,” tuntas Nia. [traveltext.id]