Traveltext.id

INDUSTRI GAME JADI MODAL KEBANGKITAN EKRAF DI TENGAH PANDEMI

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan industri game bisa menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi. Terlebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia, aplikasi dan permainan (game) pada 2020 menempati posisi ke-7 penyumbang terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing yang digelar secara virtual dengan tema Dukungan Kemenparekraf untuk Keikutsertaan Developer Game pada event Gamescom Global dan Tokyo Game Show, Senin (16/8/2021) mengatakan nominal sebesar Rp24,88 triliun atau sekitar 2,19% sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional. Ini juga sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan e-sport dan industri gaming yang menjadi salah satu modal bangsa.

Dalam kesempatan itu hadir Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesudibjo, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Presiden Asosiasi Game Indonesia Cipto Adiguno, serta Jajaran Eselon I di lingkungan Kemenparekraf.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan pihak Kemenparekraf akan terus berupaya membuka akses pasar seluas-luasnya khususnya bagi para pelaku ekonomi kreatif subsektor aplikasi atau game. Terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, subsektor Aplikasi Game Developer (AGD) malah menunjukkan tren kenaikan positif dibandingkan dengan subsektor lainnya. Tercatat subsektor AGD memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor TV dan radio.

“Dengan jumlah pertumbuhan sebesar 4,47%, harapan kami, games menjadi pandemic winner untuk mendorong pergerakan ekonomi Indonesia, bersama subsektor prioritas dan unggulan lainnya, saya mengajak para stakeholder di Indonesia untuk tetap positif dan optimistis karena kita melihat kondisi ini sangat dinamis tapi kita yakin di industri game ini ada peluang yang harus dimanfaatkan untuk menjadi pemenang,” ujarnya.

Kemenparekraf sendiri, lanjut Sandiaga, memutuskan untuk mendukung dan berpartisipasi di dua ajang bergengsi game global yaitu Gamescom Global dan Tokyo Game Show (TGS) yang merupakan B to B event dari gamescom 2021 yang akan dilaksanakan 15 September 2021 serta TGS yang dilaksanakan 30 September sampai 3 Oktober 2021.

“Kemenparekraf akan memfasilitasi 30 peserta gamescom dan 19 peserta untuk TGS mulai dari games developer studio sampai game publishing dan game service. Kami berharap partisipasi para delegasi bisa menunjukkan performa yang optimal dan aktivitas b2b-nya meningkat sehingga setiap event ini akan membawa keberkahan dan dibawa pulang ke tanah air bisa membawa kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja lebih luas,” katanya.

Sementra itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengaku pihaknya sudah sejak awal melihat potensi produk-produk digital termasuk game online atau e-sport yang salah satunya menjadi leader dalam kontribusi kepada PDB.

Angkanya signifikan dari sisi transaksi yang bisa dicapai. Indonesia juga tercatat menempati urutan ke-16 dengan jumlah pengguna game mencapai 43,7 juta user dan revenue yang dihasilkan sebesar US$879,7 juta atau setara dengan Rp12 triliun. “Dari transaksi itu kami melihat perputaran yang dihasilkan dari industri ini mampu memberikan kontribusi besar bagi Tanah Air,” katanya

“Kami melihat dengan adanya creator game lokal yang sudah ada. Ini bisa dipacu bukan hanya sekadar berkontribusi untuk generated income world wide tetapi secara umum uang masuk ke Indonesia,” pungkasnya. [traveltext.id]